Cristalino David Ozora mengalami cedera otak parah yakni diffuse axonal injury (DAI) pasca kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy. Hal ini diungkapkan ayahnya, Jonathan, melalui akun Twitter miliknya.
"Dari dinyatakan koma dengan GCS 3 sampai rekam medis yang menyatakan diffuse axonal injury stage 2, aku adalah saksi mata yang nemenin kamu dari kejang-kejang 3 hari sampai kamu bangkit diatas 2 kakimu. I witness you," tulis Jonathan melalui akun Twitter yang dilihat detikcom, Kamis (30/3/2023).
"Hari ini waktunya perlawanan. Kamu pasti menang, seperti sebelumnya. Mereka akan hancur, seperti sebelumnya," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Medical News Today, DAI mengacu pada robekan serabut saraf yang dikenal sebagai akson. Cedera ini biasanya terjadi akibat pergeseran otak yang cepat di dalam tengkorak, dan menyebabkan serabut saraf meregang dan robek.
Bagaimana Kondisi David Saat Ini?
Kuasa hukum David, Mellisa Anggraeni, mengatakan David membutuhkan proses penyembuhan yang panjang. Sebagai salah satu pengobatannya, David nantinya akan menjalani stem cell, yakni menyuntikkan sel-sel baru ke tulang belakang David agar tumbuh kembali normal.
Mellisa menyebut David akan menjalani stem cell pada Selasa (4/4) mendatang. Dokter mengatakan mereka membutuhkan observasi lebih lanjut sebelum David menjalani pengobatan tersebut.
"Rencananya hari Minggu lalu sudah disuntikkan tetapi karena dokter sampaikan butuh observasi lebih lanjut katanya stem cell nya bisa dilaksanakan nanti tanggal 4 ini. Stem cell itu disuntikkan sel-sel baru ke belakang tulang sumsum David untuk diharap bisa regenerasi atau memperbaiki sel-sel yang rusak, kira-kira begitu," kata Mellisa saat dihubungi detikcom, Rabu (29/3/2023).
Terkait kondisinya, David kinimulau membaik bahkan sudah bisa menangkap gerakan di matanya. Mellisa menyebut dokter menyampaikan bahwa david bisa normal kembali, tetapi membutuhkan waktu yang cukup lama.
"Nah semalam saya juga dapat foto udah bisa disuapkan makanan walaupun masih yang ringan-ringan. Terus perbaikan kognitifnya yang masih jauh tetapi sudah ada perbaikan David itu tadinya matanya kosong banget ya. Sekarang fokusnya jarang dapet, tetapi sudah bisa mengikuti gerakan, kalau tangan kita digerakkan ke matanya dia akan ngikutin, sehingga jadi kesadaran nya yang mau dinaikkan, distimulasi oleh dokter melalui berbagai fisioterapi, seperti stem cell," jelas Mellisa.
Kerabat David, Ismul Azham, mengatakan David sudah mulai bisa merespons perintah kecil seperti mendengar saat diminta membuka mulut atau menengok.
Namun, sampai saat ini David masih belum bisa mengenali lingkungannya dan orang. Ia juga kerap mengalami tremor di bagian kakinya.
"Terus kemudian untuk respons itu sudah mulai ada respon, sudah mendengar bisa mendengar perintah perintah kecil seperti disuruh buka mulut, makan, nengok kiri nengok kanan sudah bisa," kata Ismul.
"Namun tingkat kesadarannya seperti mengenali ayahnya itu masih belum, tapi apa memang penyembuhannya belum sempurna belum maksimal, dia masih kayak ada semacam tremor di kaki," ujarnya.
(sao/kna)











































