Terkait Kondisi Terkini David Ozora pasca Dianiaya, Begini Proses Pemulihan DAI

Terkait Kondisi Terkini David Ozora pasca Dianiaya, Begini Proses Pemulihan DAI

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Kamis, 30 Mar 2023 18:40 WIB
Terkait Kondisi Terkini David Ozora pasca Dianiaya, Begini Proses Pemulihan DAI
Foto: David Latumahina atau Cristalino David Ozora, remaja korban penganiayaan Mario Dandy Satriyo. (Sumber foto: Twitter Alissa Wahid)
Jakarta -

Ayah Cristalino David Ozora, Jonathan, mengungkap kondisi putranya pasca kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy. Melalui akun Twitter miliknya, ia mengatakan David didiagnosis mengalami cedera otak diffuse axonal injury (DAI) stage 2.

DAI merupakan robekan serabut saraf yang dikenal sebagai akson. Cedera ini umumnya terjadi akibat adanya pergeseran otak yang cepat di dalam otak hingga menyebabkan serabut saraf meregang dan robek.

"Dari dinyatakan koma dengan GCS 3 sampai rekam medis yang menyatakan diffuse axonal injury stage 2, aku adalah saksi mata yang nemenin kamu dari kejang-kejang 3 hari sampai kamu bangkit diatas 2 kakimu. I witness you," tulis Jonathan melalui akun Twitter yang dilihat detikcom, Kamis (30/3/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini waktunya perlawanan. Kamu pasti menang, seperti sebelumnya. Mereka akan hancur, seperti sebelumnya," lanjutnya.

David disebut akan menjalani stem cell pada Selasa (4/4) mendatang, yakni prosedur menyuntikkan sel-sel baru ke tulang belakang. Dokter mengatakan mereka membutuhkan observasi lebih lanjut sebelum David menjalani pengobatan tersebut.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari laman Flint Rehab, berikut beberapa proses perawatan untuk pasien DAI:

Tingkat keparahan diffuse axonal injury sangat berdampak pada proses pemulihannya. Misalnya, pasien yang sadar kembali dalam waktu dua minggu dianggap memiliki cedera yang lebih ringan dan lebih mungkin untuk mencapai pemulihan penuh.

Namun, terlepas dari tingkat keparahan cedera, individu mungkin dapat memulihkan fungsi yang terpengaruh dengan memanfaatkan neuroplastisitas. Itu mengacu kemampuan otak untuk mengatur ulang sirkuit sarafnya berdasarkan perilaku yang kita lakukan berulang kali.

Ini memungkinkan fungsi yang dipengaruhi oleh kerusakan otak untuk dialihkan ke daerah otak yang tidak terpengaruh. Nantinya, fungsi-fungsi tersebut dapat ditingkatkan melalui latihan yang intensif.

Selama beberapa bulan pertama setelah cedera aksonal difus, otak mengalami peningkatan keadaan neuroplastisitas. Akibatnya, individu seringkali dapat mendorong perubahan adaptif dengan lebih cepat.

Salah satu cara untuk memanfaatkan ini adalah dengan berpartisipasi dalam terapi rehabilitasi sesegera mungkin. Dikutip dari laman Flint Rehab, berikut beberapa proses yang dapat membantu dalam pemulihan DAI:

Terapi Fisik

Salah satu tujuan utama terapi fisik selama pemulihan cedera aksonal difus adalah untuk mendapatkan kembali kendali atas gerakan Anda.

Setelah DAI, koneksi antara otak, saraf, dan otot terganggu. Dengan berpartisipasi dalam terapi fisik, individu dapat mempelajari latihan efektif yang menargetkan bagian tubuh yang terkena dan merangsang otak untuk memanfaatkan neuroplastisitas.

Terapi Berbicara

Jika cedera DAI mengganggu kemampuan berbicara dan menelan, terapi ini penting dilakukan. Seorang ahli patologi wicara akan membantu pasien melalui berbagai aktivitas dan latihan untuk memperkuat otot orofasial, meningkatkan keterampilan komunikasi sosial, dan mengatasi defisit kognitif.

Terapi Okupasi

Terapi ini berfungsi untuk mengembangkan keterampilan khusus yang dibutuhkan untuk bisa mengembalikan kemampuan mobilitas akibat DAI. Ini mungkin melibatkan pembelajaran cara baru untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti menggunakan alat adaptif.

Ini akan membantu mengkompensasi hilangnya kontrol motorik dan memungkinkan individu untuk melakukan tugas yang mungkin tidak dapat mereka lakukan.

Terapi Perilaku Kognitif

Beberapa individu mungkin berjuang untuk beradaptasi dengan kehidupan setelah cedera otak aksonal. Terapi kognitif-perilaku membantu individu memahami apa yang menyebabkan pikiran atau perilaku negatif mereka dan mengajari mereka cara yang lebih efektif untuk mengatasinya.

Tanda Pemulihan Pasca Cedera DAI

Pasien yang telah pulih dari cedera DAI biasanya menunjukkan tanda yang menunjukkan indikasi positif dari fungsi otak yang berfungsi. Salah satu tandanya adalah dengan refleks neurologis.

Selain itu, ada beberapa tanda yang bisa dilihat sebagai tanda pemulihan, seperti:

Reaktivitas pupil

Refleks ini dapat dicek dengan menyinari mata pasien. Jika pupilnya menyusut, itu menandakan bahwa batang otak berfungsi.

Respon okulosefalik

Refleks ini menguji bahwa ketika kepala seseorang menoleh ke kiri, matanya menoleh ke kanan. Ini juga merupakan tes untuk batang otak.

Refleks muntah

Refleks ini menguji apakah orang tersebut muntah atau batuk ketika kapas atau tabung medis bersentuhan dengan tenggorokan.

Halaman 2 dari 2
(sao/vyp)

Berita Terkait