Mimisan Misterius Makan Korban, Warga Diminta Tak Makan Hewan Liar

Mimisan Misterius Makan Korban, Warga Diminta Tak Makan Hewan Liar

Averus Kautsar - detikHealth
Jumat, 31 Mar 2023 12:29 WIB
Mimisan Misterius Makan Korban, Warga Diminta Tak Makan Hewan Liar
Ilustrasi penyakit mimisan misterius. (Foto: Getty Images/iStockphoto/gorodenkoff)
Jakarta -

Tiga orang di Burundi, Afrika, meninggal dunia dalam 24 jam karena penyakit yang hingga kini belum diketahui penyebabnya. Hal ini terpaksa membuat puluhan orang harus menjalani karantina ketat.

Gejala yang dialami pasien sebelum meninggal dunia mirip dengan virus Ebola dan Marburg yang kini menjadi perhatian. Namun Kementerian Kesehatan Burundi telah mengesampingkan kedua penyakit tersebut.

Berdasarkan keterangan saksi, pasien memiliki gejala mimisan, sakit perut, sakit kepala akut, demam tinggi, muntah dan juga pusing. Ketiga pasien yang tewas tinggal di lingkungan yang sama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu adalah penyakit yang membunuh dengan cepat," kata seorang perawat dari pusat kesehatan Migwa dikutip dari news.com.au, Jumat (31/3/2023).

Sementara itu seorang siswa berusia 18 tahun dari komunitas Burundi lainnya juga dirawat di rumah sakit berbeda dengan gejala serupa, termasuk muntah darah dan diare serta mimisan.

ADVERTISEMENT

"Dia meninggal pada hari yang sama dan pemakaman yang bermartabat dan aman disediakan untuknya," ujar pihak Kementerian Kesehatan Burundi.

Awalnya, pakar kesehatan menduga bahwa pasien yang meninggal tertular virus Ebola ataupun Marburg. Diketahui pada saat ini virus Marburg sedang mewabah di negara tetangga, Tanzania. Namun hasil dari analisis yang dilakukan, pasien terbukti negatif Ebola maupun Marburg.

Berita soal penyakit mimisan misterius ini menimbulkan ketakutan di tengah masyarakat. Terlebih, masyarakat tak bisa melakukan banyak hal soal pencegahan dan cara melindungi diri selain langkah-langkah kebersihan dasar.

"Sejauh ini, belum ada strategi pencegahan nyata terhadap penyakit ini yang dikomunikasikan," kata seorang anggota kabinet pemerintah.

"Selain mencuci tangan dan menghindari saling menyapa, tidak ada tindakan tegas yang dapat meningkatkan kontaminasi," sambungnya.

Kementerian Kesehatan semenjak saat itu mengimbau warga Burundi untuk rajin mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menghindari kontak tanpa perlindungan, mengonsumsi hewan liar, dan menyentuh mayat dengan penyebab kematian yang tidak diketahui, sebagai tindakan untuk melindungi diri.

"Kami meminta semua penduduk dan warga negara untuk menjaga keamanan dan tetap waspada. Mohon memberi tahu pihak kesehatan masyarakat terdekat setiap kali mereka melihat seseorang dengan gejala yang mirip dengan yang kami sebutkan," kata Kementerian.




(avk/naf)

Berita Terkait