Fakta-fakta Pengobatan Ibu Ida Dayak yang Disebut Bisa Sembuhkan Berbagai Penyakit

Fakta-fakta Pengobatan Ibu Ida Dayak yang Disebut Bisa Sembuhkan Berbagai Penyakit

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Selasa, 04 Apr 2023 13:23 WIB
Fakta-fakta Pengobatan Ibu Ida Dayak yang Disebut Bisa Sembuhkan Berbagai Penyakit
Warga antre demi mendapat pengobatan alternatif Ida Dayak di GOR Kostrad Cilodong Depok (Foto: Devi Puspitasari/detikcom)
Jakarta -

Kemarin, ratusan orang disebut berkumpul dan memadati area GOR Kostrad Cilodong, Depok, untuk menghadiri pengobatan alternatif Ibu Ida Dayak yang viral di media sosial.

Adapun kedatangan banyak orang tersebut bukanlah tanpa sebab. Pasalnya, di banyak video yang beredar, Ida Dayak disebut mampu menyembuhkan berbagai penyakit, mulai dari patah tulang, saraf kejepit, hingga orang tak bisa bicara.

Tak sedikit pasien rela menunggu berjam-jam untuk bisa diobati Ida Dayak. Bahkan ada yang jauh-jauh datang dari luar daerah lalu menginap walaupun akhirnya acara tersebut dibatalkan di hari kedua pada Selasa (4/4/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cerita Pasien yang Datang di Pengobatan Ida Dayak

Salah seorang calon pasien adalah Hendy (29), seorang pegawai Swasta di Ciputat. Ia datang jauh-jauh dari Rangkasbitung karena ada masalah pada jari tangannya.

Meskipun sebelumnya Hendy sempat berobat ke rumah sakit dan dokter juga menyatakan dirinya sudah sembuh, akan tetapi Hendy merasa masih ada masalah di jari tangannya lantaran tak bisa nekuk secara full.

ADVERTISEMENT

"Karena dapat informasi, pas lagi dekat mangkanya mau coba berobat. Tahu karena itu viral mangkanya mau coba dateng," ucapnya saat diwawancarai langsung oleh detikcom, Selasa (4/4).

Hal serupa juga dialami oleh ibu rumah tangga bernama Ika (36) dari Bogor. Ika mengaku tak tahu acara pengobatan Ida Dayak di hari kedua dibatalkan. Ia sempat ingin datang di hari pertama, namun karena tak memiliki kendaraan, ia harus menyewanya terlebih dahulu dan baru bisa berangkat pada hari kedua.

Adapun alasan Ika ingin menjalani pengobatan di Ibu Ida Dayak lantaran untuk anaknya yang mengidap penyakit kejang-kejang (epilepsi). Demi kesembuhan putrinya, ia rela berangkat dari Kecamatan Sukamakmur, Bogor sejak jam 4 pagi.

Ika juga mengaku memiliki masalah keuangan untuk mengobati anaknya di rumah sakit, sehingga tak punya pilihan lain untuk mengobati anaknya.

"Waktu itu sempat dibawa ke rumah sakit, cuman setelah 3 hari (dirawat) waktu itu katanya ini harus dirujuk tapi BPJS-nya belum jadi," ucapnya.

Pandangan Dokter Ortopedi Terkait Pengobatan Ibu Ida Dayak

Beberapa video yang beredar menyebut pengobatan tradisional Ibu Ida Dayak bisa menyembuhkan berbagai penyakit, termasuk patah tulang tanpa bius dan juga operasi. Terkait hal tersebut, konsultan bedah tangan Mayapada Hospital, dr Oryza Satria, SpOT, menyebut keamanan pengobatan tradisional seperti viral Ida Dayak tergantung dari prosedur yang dilakukan.

dr Oryza tidak lantas melarang seseorang untuk mengikuti pengobatan tradisional, tetapi ia berpesan untuk publik agar berhati-hati dan sebisa mungkin melihat teknik yang dipakai. Selama pasien merasa aman dan tidak terluka, boleh-boleh saja dilanjutkan.

"Kalau tindakan pengobatan tradisional Ini aman atau tidak, itu jawabannya relatif ya," kata dr Oryza ketika dihubungi detikcom, Senin (3/4).

"Boleh saja dilakukan tindakan dengan teknik tradisional seperti apapun, asalkan memenuhi prinsip tatalaksana di bidang medis ortopedi yaitu, 'first do not harm'," jelasnya.

Alasan Pengobatan Tradisional Selalu Banjir Peminat

Pengamat masalah kesehatan Dicky Budiman dari Universitas Griffith Australia menilai tingginya minat pada pengobatan tradisional bukan hal baru terjadi di Indonesia. Bahkan, pengobatan seperti ini tak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di sejumlah negara berkembang.

Adapun alasan seseorang memilih pengobatan tradisional, salah satunya karena buruknya fasilitas kesehatan.

"Jadi banyak orang di negara berkembang nggak punya akses kepada fasilitas kesehatan yang modern karena keterbatasan infrastruktur, jalan jauh, dan alatnya juga terbatas," terangnya saat dihubungi detikcom, Selasa (4/4).

Tenaga medis yang terbatas juga disebutnya menjadi 'biang kerok' banyak pasien terpaksa berobat ke terapi alternatif tradisional atau spiritual. Walhasil, masyarakat ramai-ramai mendatangi alternatif dengan harapan mendapat penanganan yang cepat dan bisa segera sembuh.

Persoalan kedua adalah kepercayaan masyarakat pada pengobatan tradisional bak sudah mengakar kuat sedari dulu. Beberapa orang mungkin lahir di keluarga yang mempercayai khasiat pengobatan tradisional jauh lebih baik ketimbang penanganan medis di faskes.

Dicky juga menyoroti masalah biaya pelayanan kesehatan mahal yang hanya bisa diakses beberapa kalangan. Di tengah rendahnya upah minimum pekerja dan tingginya tingkat pengangguran, Dicky menyebut banyak keluarga yang tentu memilih pengobatan dengan harga yang lebih murah.

"Yang sangat mendasar keterbatasan literasi kesehatan ini yang membuat banyak orang di negara berkembang, akhirnya karena keterbatasan literasi kesehatan itu membuat mereka tidak memiliki penahanan atau informasi untuk bisa mengambil keputusan tentang kesehatan mereka, nah ini yg akhirnya membuat mereka menjadi sulit atau kesulitan mengakses negara informasi merujuk dirinya atau mendatangi faskes karena nggak paham di mana dan apa manfaatnya," pungkas dia.




(suc/kna)
Fenomena Ida Dayak
26 Konten
Viral pengobatan Ida Dayak, disebut 'sakti' lantaran mengklaim mampu mengatasi segala persoalan patah tulang. Pengobatannya beneran semujarab itu? Simak ulasan lengkapnya di sini.

Berita Terkait