Pemandangan warga antre berjam-jam untuk diobati Ida Dayak terlihat di GOR Kostrad, Cilodong, Depok, Senin (3/4/2023). Meski akhirnya dibatalkan, banyak warga tetap berdatangan dan menunggu untuk mendapatkan pengobatan Ida Dayak.
Pengobatan alternatif ala Ida Dayak ramai di media sosial setelah sebuah video memperlihatkan dia berhasil meluruskan tangan yang bengkok.
Terkait cedera tulang, Ketua Dewan Pakar Perhimpunan Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) Prof Dr dr Ferdiansyah, SpOT(K) mengatakan ada kondisi yang mengharuskan pasien berobat ke rumah sakit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Patah tulang ada dua kelompok, pertama terbuka artinya ada lukanya yang risiko infeksinya besar dan sulit sembuh. Kalau yang ini jangan dibawa ke non medis," katanya dalam konferensi pers, Rabu (5/4/2023).
Kedua yakni patah tulang tertutup. Artinya, tidak ada luka luar yang terjadi. Kejadian seperti ini biasanya banyak yang akhirnya membawa ke pengobatan alternatif.
Jika terjadi patah tulang tertutup, misalnya jari memutar, memang dalam kondisi normal pun bisa sembuh. Hanya saja bisa jadi fungsi dan bentuknya biasanya tidak kembali seperti semula.
"Kalau bengkok, ya sembuh tapi tetap bengkok. Nah ini yang perlu dijelaskan ke pasien. Cuma apakah bentuknya kembali atau fungsinya kembali ke sedia kala," bebernya.
Di samping itu, dia menjelaskan bahwa tulang di tubuh manusia tidak berdiri sendiri. Ada beberapa komponen di sekitarnya termasuk saraf dan pembuluh darah.
Ketika patah tulang dan cedera lalu mempengaruhi saraf atau pembuluh darah, kondisi pasien termasuk berat dan kegawatdaruratan. Jika tidak ditangani dengan baik, pasien bisa berujung amputasi.
"Setiap pasien yang mengalami cedera, pertama sekali harus didiagnosa dengan baik. Kalau patah tulang yang cuma retak, datang ke dokter, nggak kita operasi, pasang gips aja. Kalau bengkok apalagi overlapping, musti ke ahlinya," pungkasnya.
(kna/up)











































