Slamet Tohari (45) alias Mbah Slamet adalah dukun palsu pengganda uang asal Banjarnegara. Dikutip dari detikjateng, Slamet menipu lalu membunuh 12 korbannya dengan racun potas. Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi mengungkap seluruh korban mati lemas dan tidak ada tanda kekerasan pada jenazah.
Ketika korban menagih uang kepada Slamet, ia mengundang korban ke rumah dengan alasan melakukan ritual penguatan selama 1 jam.
"Setelah ritual sekitar setengah 8 malam, saya suruh minum yang dicampur dengan potasium dan obat penenang," ungkap Slamet di tempat eksekusi sekaligus kuburan massal korbannya, Selasa (4/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Slamet mengaku efek racun potas terbilang cepat. Segera setelah meminumnya, korban langsung lemas dan tidak bisa berteriak minta tolong.
"Tidak bisa bilang apa-apa, muntah sedikit. 5 menit kemudian tidak terasa apa-apa. Nggak sampai bilang apa-apa. Saat meninggal dunia, nadinya betul-betul mati. Baru dikubur," lanjutnya.
Apa itu Racun Potas?
'Racun potas' adalah istilah awam yang digunakan untuk menyebut senyawa potasium sianida. Dikutip dari CDC, senyawa ini berbentuk garam kristal tidak berwarna. Mirip seperti gula dan bisa larut dengan baik dalam air.
Potasium sianida biasanya digunakan sebagai racun tikus atau ikan. Selain itu, potasium sianida digunakan di pertambangan emas, galvanisasi, sintesis organik, penyepuhan, dan pemolesan perhiasan. Senyawa ini juga dipakai untuk fumigasi, elektroplating, dan ekstraksi emas serta perak dari bijih.
Potasium sianida melepaskan gas hidrogen sianida, zat kimia sangat beracun yang mengganggu kemampuan tubuh menggunakan oksigen. Potasium sianida menyebabkan efek seluruh tubuh, terutama memengaruhi sistem organ yang paling sensitif terhadap kadar oksigen rendah, yaitu sistem saraf pusat (otak), kardiovaskular (jantung, pembuluh darah), dan sistem paru-paru.
Efek Terpapar Racun Potas
Paparan potasium sianida bisa berakibat fatal dengan cepat. Paparan inhalasi gas hidrogen sianida yang dilepaskan menimbulkan gejala dalam hitungan detik hingga menit. Kematian dapat terjadi dalam hitungan menit.
Gejala awal keracunan potasium sianida termasuk sakit kepala ringan, pusing, napas cepat, mual, muntah, perasaan penyempitan leher, lemas, kebingungan, gelisah, dan kecemasan.
Keracunan yang parah menyebabkan pingsan, koma, kejang otot (di kepala, leher, dan tulang belakang), pupil mata terfiksasi dan melebar, dan kematian.
Jika terkena kulit, potasium sianida menyebabkan kulit terasa dingin, lembab, mengeluarkan keringat, dan berubah warna menjadi membiru. Dalam kasus yang lebih parah, kulit menjadi iritasi, nyeri, sensasi terbakar, dan rusaknya jaringan (borok).
(kna/kna)











































