Marak Obat Diabetes Jadi Penangkal Obesitas, WHO Turun Tangan

Marak Obat Diabetes Jadi Penangkal Obesitas, WHO Turun Tangan

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Rabu, 05 Apr 2023 18:59 WIB
Marak Obat Diabetes Jadi Penangkal Obesitas, WHO Turun Tangan
Ilustrasi perut buncit. (Foto: ilustrasi/thinkstock)
Jakarta -

Obat-obatan yang memerangi obesitas sedang dipertimbangkan untuk pertama kalinya dalam "daftar obat esensial". Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan memandu keputusan pembelian pemerintah di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah terkait obat obesitas.

Sebelumnya ramai obat diabetes digunakan sebagai penangkal obesitas. Beberapa di antaranya yakni Wegovy dan Saxenda. Keduanya adalah obat injeksi diabetes yang banyak digunakan di Amerika dan Eropa.

Permintaan untuk mempertimbangkan obat obesitas diajukan oleh tiga dokter dan seorang peneliti di Amerika Serikat. Daftar mencakup bahan aktif dalam obat obesitas Novo Nordisk (NOVOb.CO) Saxenda, yang akan segera keluar patennya, memungkinkan versi generik yang lebih murah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keputusan WHO untuk memasukkan Saxenda dan akhirnya obat generik ke dalam daftar orang dewasa akan menandai pendekatan baru untuk obesitas global oleh badan kesehatan.

"Kami percaya ini sedang dalam proses," kata Francesco Branca, Direktur Nutrisi WHO, pada konferensi pers pada hari Rabu, mengacu pada penggunaan obat sebagai perawatan obesitas dikutip dari Reuters.

ADVERTISEMENT

"Pada saat yang sama, WHO sedang melihat penggunaan obat-obatan untuk mengurangi berat badan, dalam konteks tinjauan sistematis pedoman untuk anak-anak dan remaja," lanjutnya.

Lebih dari 650 juta orang dewasa di seluruh dunia mengalami obesitas, lebih dari tiga kali lipat angka pada tahun 1975, dan kira-kira 1,3 miliar lainnya kelebihan berat badan, menurut WHO. Mayoritas orang gemuk dan kelebihan berat badan, 70 persen tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Kedua obat diabetes yang banyak digunakan, Wegovy dan Saxenda, memiliki agonis reseptor GLP-1, yang telah digunakan selama bertahun-tahun untuk mengobati diabetes. Mereka memengaruhi sinyal lapar ke otak dan memperlambat laju pengosongan perut seseorang, membuat mereka merasa kenyang lebih lama.

Untuk Saxenda dan Wegovy, ada kekurangan data keamanan dan efektivitas jangka panjang untuk obesitas. Studi menunjukkan orang kemungkinan harus minum obat selama sisa hidup mereka untuk menjaga berat badan.




(kna/naf)

Berita Terkait