Round Up

Wanita Jepang Ogah Disalahkan Buntut Krisis Populasi-Angka Kelahiran Jeblok

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Jumat, 07 Apr 2023 13:00 WIB
Ilustrasi wanita Jepang. (Foto: Kyodo/AP Photo)
Jakarta -

Jepang mencatat kurang dari 800 ribu kelahiran tahun lalu. Angka tersebut merupakan yang terendah sejak pencatatan dimulai pada tahun 1899.

Imbas banyaknya warga Jepang yang enggan memiliki anak hingga jumlah populasi yang anjlok, pemerintah setempat pun menempatkan penanganan terhadap hal tersebut sebagai prioritas utama.

Perdana Menteri jepang menyebut ini adalah ancaman apakah warganya ke depan akan terus produktif. Pasalnya, kestabilan jumlah usia produktif bisa terganggu akibat adanya penyusutan angka kelahiran.

Seiring itu, Jepang juga memiliki rasio tertinggi wanita berusia 50 tahun yang tak memiliki anak. Hal inilah yang memicu perdebatan di media sosial Twitter terkait berkenaan dengan 'tidak memiliki anak seumur hidup'.

Salah satunya Tomoko Okada, ia mulanya merasa malu karena tak memiliki anak dan ragu untuk ikut merespons topik trending di Twitter soal penyusutan populasi.

Namun, dia menemukan sebagian besar diskusi yang simpati terkait mengapa para wanita tidak memulai sebuah keluarga atau, dalam beberapa kasus, mengapa memang sedari awal enggan menikah dan memiliki anak.

"Dulu saya sangat percaya bahwa melahirkan adalah hal yang 'normal' untuk dilakukan," kata penulis lepas berusia 47 tahun itu kepada AFP.

Dia mencoba layanan perjodohan berharap menemukan pasangan, tanpa hasil, dan merasa bersalah ketika ayahnya meminta cucu untuk Hari Ayah. Tetapi, memposting pengalamannya dan membaca pengalaman orang lain membantunya merasa cara hidupnya juga baik-baik saja.




(suc/kna)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork