Pengobatan tradisional Ida Dayak belakangan viral dan digandrungi banyak orang. Banyak pasien yang rela datang dari luar kota lantaran berharap kesembuhan dari pengobatan alternatif tersebut.
Pasalnya, pengobatan Ida Dayak mengklaim dapat menyembuhkan berbagai penyakit, mulai dari kesulitan berbicara hingga patah tulang tanpa operasi. Diketahui, Ida hanya menggunakan minyak khusus yang disebut sebagai 'minyang bintang' dan rapalan doa untuk mengatasi kondisi pasien.
Ini bukan pertama kali pengobatan tradisional viral di Indonesia. Sebelumnya, ada beberapa pengobatan alternatif yang juga viral. Berikut informasinya.
Pengobatan Alternatif Ponari
Sang dukun cilik dari Jombang, Muhammad Ponari Rahmatullah atau Ponari menjadi sangat terkenal beberapa waktu lalu setelah menemukan batu petir. Ribuan orang datang ke rumahnya awal 2009 silam untuk air minum mereka dicelup oleh batu tersebut.
Ponari mengaku masih melayani pasien yang datang ke rumahnya di Dusun Kedungsari, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh, Jombang. Rata-rata 3-5 orang meminta dia obati dalam sepekan.
"Ya pakai batu, air minum dicelupin batu," kata Ponari Minggu (19/1/2020), dikutip dari detikNews.
Anak pertama dari Kamsin (47) dan Mukaromah (39) ini mengaku tidak pernah memasang tarif dari pengobatannya. Kendati begitu, Ponari masih mendapatkan Rp 1 juta per bulan dari mengobati pasien di rumahnya saja
Pengobatan Alternatif Ningsih Tinampi
Selain Ida Dayak dan Ponari, nama Ningsih Tinampi juga sempat viral beberapa tahun lalu. Hal tersebut dikarenakan saat pandemi COVID-19, wanita dari Pandaan, Pasuruan itu menawarkan sebuah obat yang disebutnya mampu menyembuhkan Corona.
Ia menyatakan obat yang dijualnya mampu menangkal infeksi dan membuat tubuh kebal layaknya vaksin. Obat cair dalam kemasan botol itu juga diklaim mampu menyembuhkan pasien yang terinfeksi virus Corona.
"Ini produksinya Pandaan, di wilayah Pandaan. Ini untuk menanggulangi Corona. Bagi seluruh rakyat Indonesia insyaallah bisa membantu. Ini tidak asing di kedokteran. Ya memang ini obatnya," kata Ningsih dalam akun YouTube-nya, Selasa (14/4/2020).
Di samping itu, Ningsih Tinampi juga mengobati pasien yang disebut terkena santet, kerasukan, gangguan makhluk halus, hingga pasien yang terkena guna-guna.
Proses pengobatan yang dilakukan Ningsih dengan membaca doa dengan media air putih, buah-buahan, bahkan batu. Proses pengobatan dilakukan secara terbuka dan bisa disaksikan pasien lain yang tengah mengantre.
Antrean pengobatan Ningsih Tinampi terdiri atas jalur reguler dengan biaya Rp 300 ribu sekali terapi.
Selain itu, ada jalur privasi atau khusus dengan biaya Rp 1,5 juta sekali terapi. Ada juga terapi lepas tali pocong atau lepas santet akut jalur privasi dengan biaya Rp 10 juta. Biaya tersebut untuk pelepasan, pembersihan, hingga penyembuhan.
Setiap hari sekitar 150 pasien reguler, 50 pasien jalur privasi, dan beberapa pasien lepas tali pocong yang dilayani.
(suc/kna)