Dipakai Mbah Slamet Habisi Nyawa 12 Orang, Bisa Begini Efek Racun Potas pada Tubuh

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Jumat, 07 Apr 2023 19:30 WIB
Dukun dari Banjarnegara membunuh 12 korbannya menggunakan racun potas atau potasium sianida. (Foto: Uje Hartono/detikJateng )
Jakarta -

Nama Slamet Tohari atau Mbah Slamet tengah jadi sorotan publik. Tak hanya menjadi dukun palsu pengganda uang, tetapi dirinya juga membunuh 12 korbannya dengan racun potas. Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi mengungkap seluruh korban mati lemas dan tidak ada tanda kekerasan pada jenazah.

Kepada para korbannya, Slamet menjanjikan bisa menggandakan uang puluhan juta menjadi miliaran. Para korban pun diminta menyetorkan uang itu. Ketika ditagih, Slamet justru gelap mata.

"Mereka dijanjikan. Ada yang dijanjikan digandakan Rp 50 juta jadi Rp 6 M. Dia itu tipu-tipu. Begitu ditagih gelap mata," kata Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi di Mapolda Jateng, Semarang, Rabu (5/4/2023), dikutip dari detikJateng.

"Ditagih terus kepepet, (korban) diajak ke rumahnya dikasih minuman, dengan janji setelah kuat uang akan digandakan. Padahal begitu diminum, lemas, dikubur," sambung Luthfi.

'Racun potas' adalah istilah awam yang digunakan untuk menyebut senyawa potasium sianida. Ini biasanya digunakan sebagai racun tikus atau ikan.

Beberapa waktu lalu, Ahli farmasi dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Arief Nurrochmad, menjelaskan potasium sianida atau kalium sianida bekerja dengan menghambat masuknya oksigen ke dalam sel. Sehingga, oksigen tidak bisa masuk dalam sel dan lama-kelamaan membuat sel lemah dan mati.

"Oksigen tidak bisa masuk ke dalam sel. Termasuk kalau jantungnya lemah sama otaknya kekurangan oksigen nanti bisa koma, habis itu lama kelamaan bisa menimbulkan kematian," urai Arief pada detikcom.

Potasium sianida dapat membunuh manusia dalam dosis yang terbilang kecil dan waktu cepat. Pertolongan pertama yang bisa dilakukan terhadap orang yang keracunan sianida yakni pertama organ-organ vital harus disuplai oksigen, terutama jantung dan otak.

"Kalau memang masih belum terlalu lama nanti mungkin harus dibuat supaya muntah. Kalau itu dimuntahkan sianidanya bisa ikut dikeluarkan, kalau masih di lambung. Tapi kalau sudah beberapa jam itu harus dibawa ke rumah sakit," sambungnya.



Simak Video "Video: Menkes Minta Ada Dapur Umum Prioritas buat Nakes di Wilayah Bencana "

(suc/kna)
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork