Terungkap, Ini Alasan Banyak Warga Jepang Ogah Punya Anak menurut Survei

Terungkap, Ini Alasan Banyak Warga Jepang Ogah Punya Anak menurut Survei

Vidya Pinandhita - detikHealth
Sabtu, 08 Apr 2023 12:00 WIB
Terungkap, Ini Alasan Banyak Warga Jepang Ogah Punya Anak menurut Survei
Survei menemukan setengah warga Jepang berusia 30 tahun yang belum menikah tidak tertarik untuk mempunyai anak. Foto: David Mareuil/Getty Images
Jakarta -

Jepang kini dihantam penurunan populasi imbas banyak warganya enggan melahirkan dan membesarkan anak. Sekitar setengah dari orang yang belum menikah di usia 30 tahun di Jepang mengaku tidak tertarik untuk memiliki anak.

Hal tersebut mengacu pada survei baru-baru ini oleh perusahaan farmasi. Dalam survei tersebut responden mengaku, alasan mereka enggan memiliki anak berkaitan dengan masalah ekonomi, beban melahirkan dan kendala mengasuh anak.

Dikutip dari The Mainichi, dari 400 responden berusia antara 18 hingga 29 tahun, sebanyak 49,4 persen mengaku tidak menginginkan anak. Angka tersebut merupakan persentase tertinggi dalam survei kertas putih kehamilan tiga tahunan terakhir yang dilakukan oleh Rohto Pharmaceutical Co.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan jenis kelamin, ditemukan bahwa 53 persen pria dan 45,6 persen wanita tidak tertarik untuk menjadi orang tua. Alasannya yakni biaya tinggi dan kecemasan tentang masa depan Jepang.

Hasil survei online yang dilakukan pada Januari tersebut terungkap setelah pemerintah Jepang menunjukkan, jumlah bayi yang lahir di negara tersebut tahun lalu turun hingga mencapai 800 ribu untuk pertama kalinya sejak pencatatan kelahiran dimulai pada 1899.

ADVERTISEMENT

Untuk mengatasi tren penurunan angka kelahiran tersebut, pemerintah Jepang pada April 2023 meluncurkan Badan Anak dan Keluarga. Dengan tujuan, mengawasi kebijakan anak termasuk berkenaan dengan pelecehan anak dan kemiskinan.

Sebelumnya, mengacu kepada survei pada 2022, perusahaan menemukan bahwa 48,1 persen pria dan wanita menikah yang ingin memiliki anak bekerja sama untuk upaya kesuburan. Penelitian tersebut mencakup 800 pasangan menikah berusia 25 hingga 44 tahun.

Angka tersebut menandai penurunan yang signifikan terkait angka kelahiran sejak 2020. Seorang pejabat perusahaan berspekulasi bahwa orang-orang menghabiskan lebih sedikit waktu dengan pasangan mereka imbas pandemi COVID-19.




(vyp/vyp)
Krisis Populasi Jepang
8 Konten
Jepang kini dihantam penurunan angka kelahiran imbas banyak warganya tak mau memiliki anak. Kondisi tersebut tak terlepas dari kekhawatiran warga, khususnya kaum muda, perihal mahalnya biaya hidup.

Berita Terkait