Jadi Biang Kerok Lonjakan COVID di India, Secepat Apa Penularan Varian Arcturus?

Jadi Biang Kerok Lonjakan COVID di India, Secepat Apa Penularan Varian Arcturus?

Vidya Pinandhita - detikHealth
Senin, 10 Apr 2023 08:00 WIB
Jakarta -

Subvarian Omicron XBB 1.16 atau yang disebut varian Arcturus kini tengah dipantau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pasalnya, WHO menemukan potensi subvarian ini lebih menular dibandingkan varian-varian Corona lainnya.

Mengacu pada penelitian laboratorium, XBB 1.16 memiliki satu mutasi tambahan sehingga bersifat lebih menular. Hal itu diungkapkan oleh pimpinan teknis WHO untuk COVID-19, Maria Van Kerkhove, dalam pengarahan baru-baru ini.

"Ini salah satu yang harus diperhatikan," katanya, dikutip dari CNN, Senin (10/4/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(XBB 1.16) sudah beredar selama beberapa bulan. Kami belum melihat perubahan tingkat keparahan pada individu atau populasi, tetapi itulah mengapa kami menerapkan sistem ini," sambung Kerkhove.

Diduga, varian inilah yang memicu kenaikan kasus COVID-19 di India kini. Mengacu pada data WHO, kasus COVID-19 mingguan di negara tersebut meningkat dua kali lipat dalam sepekan terakhir, namun masih jauh di bawah puncak kasus COVID-19.

ADVERTISEMENT

Hingga kini, Omicron tetap menjadi varian yang menjadi perhatian di dunia.

"Kami berada dalam situasi yang jauh lebih baik daripada sejak awal pandemi ini," ungkap Kerkhove lebih lanjut.

"Salah satu ketidakpastian besar yang kita hadapi ke depan adalah virus itu sendiri. Itu belum menjadi pola yang dapat diprediksi. Itu terus berkembang," pungkasnya.

Gejala XBB.1.16 diyakini sama dengan gejala akibat subvarian Omicron lainnya. Gejala tersebut berupa demam, batuk, pilek, pilek, sakit kepala, badan pegal, kadang sakit perut dan diare.

(vyp/naf)

Berita Terkait