Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan varian Omicron XBB.1.16 atau varian Arcturus sebagai 'variant under monitoring' atau varian dalam pemantauan pada akhir Maret lalu. Varian ini disebut lebih menular dari subvarian Omicron sebelumnya.
Dikutip dari Hindustan Times, WHO mengungkapkan varianArcturus tampaknya memiliki gejala baru yang dialami anak-anak. Gejala ini jarang ditemukan pada kasus COVID-19 dengan infeksi subvarian Omicron lainnya.
Seorang dokter anak dan mantan kepala Komite Imunisasi Akademi Pediatri India, Vipin Vashishtha mengatakan gejala varian Arcturus yang dialami anak-anak meliputi:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Demam tinggi
- Batuk
- Konjungtivitis atau mata merah yang gatal
"Namun, mungkin terlalu dini untuk mengatakan apakah rangkaian gejala virus benar-benar telah berubah. Konjungtivitis sebelumnya telah dilaporkan sebagai gejala COVID," kata ahli epidemiologi penyakit menular di RTI International, Richard Reithinger, dikutip dari Hindustan Times, Kamis (13/4/2023).
Para peneliti di Truhlsen Eye Institute dari Nebraska Medicine juga telah mengidentifikasi virus dalam air mata mata, yang sebelumnya dapat menyebabkan konjungtivitis. Menurut para peneliti, gejala konjungtivitis meliputi:
- Mata berair
- Kemerahan
- Bengkak
- Nyeri atau iritasi
- Gatal
- Keluar cairan dari mata
Meski begitu, asisten dekan penelitian dan profesor di Institut Teknologi New York, Raj Rajnarayanan, mengatakan bahwa varian XBB.1.16 dan turunannya memiliki kemampuan untuk mengalahkan varian COVID-19 lainnya. Ia juga menegaskan bahwa varian Arcturus ini termasuk varian baru yang dapat berkembang dengan cepat.
XBB.1.16 merupakan rekombinan dari dua sub varian BA.2. Sebuah studi pracetak dari para ilmuwan di University of Tokyo mengungkapkan bahwa varian tersebut menyebar sekitar 1,17 hingga 1,27 kali lebih efisien daripada kerabat XBB.1 dan XBB.1.5.
Hal itulah yang membuat varian Arcturus ini bisa menyebar ke seluruh dunia dalam waktu dekat, karena tampaknya juga kuat resisten terhadap antibodi dari varian COVID-19 lainnya.
(sao/vyp)











































