Media sosial dibanjiri curhatan netizen soal menginap di rumah mertua, terlebih di momen Lebaran. Melalui postingan Twitter, banyak yang mengaku tidak betah saat harus menginap atau tinggal dalam satu rumah dengan mertua.
"Ya Allah gue sih seneng2 aja nginep di rumah mertua, mertua gue kali ya yang eneg liat gue. Kalau laki-laki pada gini juga ga sih kalo ke rumah mertuanya?," tulis salah satu akun Twitter.
Dalam postingan tersebut, terlihat banyaknya komentar netizen jika harus tinggal atau menginap di rumah mertua. Bahkan, banyak yang mengaku mengalami gejala seperti mual, sakit kepala, maag, hingga pusing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baru ngomongin mudik ke rumah mertua aja udah asam lambung," tulis komentar netizen.
"Baru masih di perjalanan ke rumah mertua udah mulai gejala sakit kepala, maag, pusing, dan lemes secara mendadak," kata netizen lainnya.
Apa Sih Alasannya?
Menurut psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani, SPsi, MSi, Psi yang akrab disapa Nina, ada beberapa hal yang mungkin menjadi alasan seseorang tidak nyaman tinggal di rumah mertua. Seperti merasa tidak cocok dengan mertua hingga tidak betah dengan lingkungannya.
"Misalnya tidak terbiasa dengan si mertua, belum terlalu mengenal, ada ketidakcocokan tertentu dengan mertua. Adanya kebiasaan-kebiasaan yang sangat berbeda atau adanya masalah-masalah di antara mereka yang belum terselesaikan," kata Nina saat dihubungi detikcom, Rabu (19/4/2023).
"Bisa juga karena ketidaknyamanan rumah mertua, misalnya berantakan atau terlalu bersih, wc jongkok atau duduk yang tidak biasa digunakannya, ukuran kamar yang berbeda banget, dan lainnya," jelasnya.
Tak hanya itu, Nina juga mengungkap bisa jadi yang menjadi masalah bukanlah dari si mertua. Tetapi, ucapan keluarga besar yang menyinggung hingga perilaku yang membuat seseorang tidak nyaman.
"Kadang juga masalahnya sebetulnya bukan di mertua atau rumah mertua, tapi dengan keluarga besar yang sering ke rumah mertua," ungkap Nina.
"Misalnya ada keluarga yang nyinyir, minta uang terus, mempengaruhi anak dengan ungkapan-ungkapan kasar, dan lain-lain," pungkasnya.
NEXT: Bagaimana mengatasinya?
Nina memberikan beberapa tips yang bisa dilakukan agar lebih nyaman saat berada di rumah mertua. Sebelum berkunjung, bisa berdiskusi dengan pasangan tentang harapan dan batasan selama di rumah mertua.
"Contoh harapan seperti apa yang sebaiknya kita lakukan. Untuk batasannya, seperti ada hal-hal yang jika dilakukan mertua kepada kita, maka kita dapat menyetop pembicaraan saat itu, dan relasi tetap baik," jelas Nina saat dihubungi detikcom, Rabu (19/4/2023).
"Selain itu, bicarakan dengan anak-anak tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama di rumah mertua. Jika perlu, ada hal-hal yang dilatihkan kepada anak. Misalnya cara anak sungkem yang bisa dilatih dulu di rumah," lanjutnya.
Selanjutnya, bisa mencari tahu kebiasaan atau hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama di rumah mertua juga perlu dilakukan. Ia juga menyarankan untuk mencari tahu kesamaan seperti hobi atau hal lain yang bisa membuat hubungan dengan mertua menjadi lebih dekat.
"Usahakan punya banyak kegiatan bersama, baik itu makan bersama, sholat berjamaah, atau sekedar mengobrol. Jangan menyembunyikan diri di kamar atau menyendiri terus," tutur Nina.
"Hal ini penting untuk mendekatkan relasi kita, sekaligus menunjukkan penghargaan kita kepada tuan rumah," ujarnya.
Namun, Nina juga menyarankan untuk tetap menyiapkan mental jika ada hal yang tidak terduga terjadi selama di rumah mertua. Ini sangat penting agar kita tidak terlalu kecewa pada pengalaman yang didapat selama di rumah mertua.
"Nikmati apapun yang terjadi, baik itu sesuatu yang menyenangkan ataupun tak menyenangkan. Tidak selamanya kita akan mengalami kondisi-kondisi ini, jadi nikmati saja. Dengan menikmati, justru akan menurunkan stres kita," pungkasnya
Simak Video "Video: Viral Cuci Muka Pakai Air Garam, Aman Buat Kulit?"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/naf)











































