Kisah Gadis 'Turun Peranakan' usai Kentut Terlalu Keras, Awalnya Sembelit Parah

Round Up

Kisah Gadis 'Turun Peranakan' usai Kentut Terlalu Keras, Awalnya Sembelit Parah

Celine Kurnia - detikHealth
Kamis, 20 Apr 2023 18:00 WIB
Kisah Gadis Turun Peranakan usai Kentut Terlalu Keras, Awalnya Sembelit Parah
Viral gadis alami 'turun peranakan' karena kentut terlalu keras. (Foto: Tangkapan layar viral/TikTok)
Jakarta -

Viral, seorang gadis mengalami prolaps uteri atau yang biasa disebut sebagai 'turun peranakan.' Di usianya yang masih muda (17), ia mengalami hal tersebut setelah kentut dengan sangat keras.

Dikutip dari NYPost, gadis yang diketahui bernama Lauren itu bercerita melalui akun TikTok-nya. Awalnya, ia merasa tidak nyaman saat bangun tidur. Ia pun terkejut karena melihat rahimmnya 'jatuh' saat tertidur.

"Saya berusia 17 tahun dan saya kentut sangat keras. Tiba-tiba saya merasa seperti telah bertelur," curhat Lauren dalam video TikTok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebingungan, Lauren segera memfoto rahimnya dan mulai mencari jawaban di internet. Ia berasumsi telah mengalami prolaps uteri.

"Ternyata rahim saya rontok, yang biasanya tidak terjadi sampai Anda berusia pertengahan 70-an ketika dasar panggul Anda memutuskan untuk menyerah," kata Lauren.

ADVERTISEMENT

Panik, Lauren membangunkan ibunya pada dini hari untuk membawanya ke rumah sakit. Namun, ibunya menyuruh gadis itu menunggu sampai pagi hari.

Tidak tahu harus berbuat apa, Lauren kembali ke tempat tidur. Untungnya, saat dia tidur rahimnya 'bekerja kembali' ke tubuhnya.

18 jam setelah kejadian tersebut, Lauren akhirnya pergi ke rumah sakit. Lauren mengatakan bahwa para perawat terkejut dan tertawa bersama ketika mereka membantunya.

Ia mengaku tingkat rasa sakit akibat prolaps uteri tersebut setara 2 dari 10. Ia merasa seperti sedang duduk di atas sebuah telur. Dia bersikeras bahwa kondisi tersebut 'tidak sakit'.

Menurutnya, prolaps uteri juga mungkin terjadi pada wanita muda lain yang memiliki masalah pencernaan. Ia diketahui juga mengidap Irritable Bowel Syndrome (IBS), kondisi kronis yang mengakibatkan sembelit parah.

Beruntung, ia tidak mengidap masalah kesehatan rahim sejak insiden itu. Namun, ia tetap merasa khawatir ketika berada di kondisi tertentu.

"Kadang-kadang saya merasa (rahim saya) tergelincir saat batuk, bersin, mengangkat, atau mengejan, dan itu membuat saya takut setiap saat. Saya meminta dokter saya untuk merujuk saya ke dokter kandungan baru beberapa bulan yang lalu, tetapi saya belum mendapat kabar," ungkapnya kepada BuzzFeed.

Mengenal Prolaps Uteri

Dikutip dari Cleveland Clinic, prolaps uteri atau yang biasa disebut orang awam sebagai 'turun peranakan' adalah kondisi ketika otot dan jaringan di sekitar rahim melemah. Otot, ligamen, dan jaringan di panggul disebut otot dasar panggul. Otot-otot tersebut menopang rahim, rektum, vagina, kandung kemih, dan organ panggul lainnya. Hal ini menyebabkan rahim jatuh ke dalam vagina.

Prolaps uteri bisa terjadi kepada siapa saja. Namun, paling sering dialami oleh wanita yang sudah menopause dan pernah persalinan pervaginam lebih dari satu kali.

Prolaps rahim bisa ringan atau berat tergantung pada seberapa lemah otot pendukung rahim. Ketika prolaps tidak lengkap terjadi, rahim yang jatuh ke tengah vagina mungkin menciptakan benjolan. Dalam kasus yang lebih parah, rahim bisa jatuh cukup jauh sampai keluar dari vagina. Ini disebut sebagai prolaps lengkap.

Penyebab Prolaps Uteri

• Hilangnya bentuk otot akibat menopause

• Kehamilan

• Persalinan pervaginam, terutama jika memiliki banyak bayi atau bayi besar (lebih dari 4 kilogram)

• Obesitas

• Batuk kronis atau mengejan

• Sembelit kronis

• Mengangkat berat berulang kali

Gejala Prolaps Uteri

Jika mengalami prolaps uteri ringan, wanita mungkin tidak memiliki gejala yang jelas. Namun, rahim yang jatuh lebih jauh dari posisinya dapat menekan organ panggul lainnya, seperti kandung kemih atau usus. Kondisi ini menyebabkan gejala seperti:

• Perasaan berat, penuh atau tekanan di panggul

• Nyeri di panggul, perut, atau punggung bagian bawah

• Nyeri saat berhubungan seks

• Ada jaringan rahim yang jatuh melalui lubang vagina

• Sulit memasukkan tampon atau aplikator lain ke dalam vagina

• Sembelit

• Masalah buang air kecil (inkontinensia)

Apa Prolaps Uteri Berbahaya?

Prolaps uteri dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menimbulkan ketidaknyamanan. Kasus yang sangat ringan mungkin tidak memerlukan perawatan atau membuat tidak nyaman. Namun, kasus yang parah membuat pengidapnya sulit buang air kecil atau buang air besar secara normal.

Ketika mengalami prolaps uteri, pasien tidak bisa mendorong rahimnya sendiri. Pasien membutuhkan pertolongan tenaga medis untuk mengembalikan rahim ke tempat semula.




(naf/naf)

Berita Terkait