Penyanyi sekaligus rapper Amerika Serikat (AS) Aaron Carter meninggal dunia pada November 2022 silam. Penyebab kematiannya diungkap melalui hasil otopsi dan pemeriksaan forensik oleh Los Angeles County Medical Examiner-Coroner.
Laporan tersebut mencatat penyebab kematian musisi berusia 34 tahun tersebut. Adapun penyebabnya yaitu tenggelam di bak mandi setelah menghirup difluoroethane dan mengonsumsi obat penenang alprazolam.
Alprazolam adalah bentuk generik dari Xanax, sedangkan difluoroethane ditemukan dalam refrigeran dan semprotan aerosol.
Dikutip dari People, dokumen tersebut menyebut Carter lumpuh saat berada di dalam bathtub. Saat itu, kedua obatnya mulai bekerja yang membuatnya tergelincir kemudian tenggelam.
Sebelum meninggal, Aaron Carter sempat didiagnosis multiple personality disorder, schizofrenia, gangguan manik-depresi atau bipolar, serta anxiety. Hal tersebut terungkap saat tampil di tayangan televisi The Doctor saat membawa satu tas obat terkait penyakit mentalnya.
Adik personil Backstreet Boys Nick Carter ini sempat ditangkap karena mengemudi di bawah pengaruh (DUI) dan kepemilikan ganja pada 2017. Selain itu, ia juga pernah membuat prediksi mengerikan bahwa dia akan mati muda sekitar 20 tahun, sebelum kematiannya yang tragis dilaporkan pada usia 34 tahun.
Dalam sebuah wawancara, dia sempat mengatakan bahwa hidupnya tidak akan pernah mencapai usia 30 tahun. Ia juga berbicara tentang perjuangan masa kecilnya.
"Saya pikir saya akan mati pada usia 30 tahun. Bahkan ketika saya berusia 13, 14 tahun, saya berpikir, 'Ya Tuhan. Aku akan mati," katanya saat itu.
Meninggal Dunia akibat Tenggelam
Organisasi Stop Drowning Now menyebut tenggelam adalah penyebab utama ketiga kematian cedera yang tidak disengaja di seluruh dunia. Sementara, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), penggunaan alkohol terlibat dalam hampir satu dari empat kunjungan departemen darurat karena tenggelam.
Penyanyi Whitney Houston dan Dolores O'Riordan dari The Cranberries juga dipastikan telah meninggal di bak mandi mereka karena tenggelam secara tidak sengaja saat berada di bawah pengaruh.
Houston memiliki kokain dalam sistemnya ketika dia meninggal di bak mandi kamar hotel Los Angeles pada tahun 2012. Sementara O'Riordan memiliki alkohol dan obat resep di dalam tubuhnya ketika dia meninggal pada tahun 2018 di sebuah hotel di London.
Efek Xanax
Dikutip dari Medical News Today, efek Xanax datang dengan cepat dan menghilang dengan cepat. Xanax yang bekerja cepat dapat menyebabkan penyalahgunaannya.
Beberapa orang menggunakannya tanpa resep atau dengan cara selain yang ditunjukkan pada resep.
Xanax adalah obat yang efektif untuk mengatasi serangan panik dan kecemasan. Namun, menggunakannya tanpa resep atau dengan cara selain yang diresepkan dapat menimbulkan risiko kesehatan, terutama jika orang menggabungkannya dengan depresan lain, seperti alkohol.
Adapun efek samping penggunaan Xanax, di antaranya:
- Kantuk
- Pusing
- Kelelahan
- Insomnia
- Masalah memori
- Ucapan cadel
- Penglihatan kabur
- Mulut kering
- Koordinasi yang buruk
- Kelemahan otot
- Sulit berkonsentrasi
- Sifat lekas marah
- Mual atau muntah
- Sembelit atau diare
- Keringat berlebih
- Sakit kepala
- Nafsu makan atau perubahan berat badan
- Pembengkakan tangan atau kaki
- Kehilangan minat pada seks
NEXT: Tidak Semua Orang Mengalami Efek Samping Xanax
(hnu/kna)