.webp)
Sebagian pemudik mungkin menempuh perjalanan jauh selama pergi dan pulang ke kampung halaman. Hal ini dapat menimbulkan rasa lelah dan kantuk. Bagaimana cara mengatasinya?
Pakar kesehatan tidur dr Andreas Prasadja, RPSGT menyarankan untuk memanfaatkan rest area selama di perjalanan. Rest area bermanfaat sebagai tempat mengisi kembali energi agar kembali segar dan mengusir rasa kantuk. Pemudik bisa beristirahat di rest area selama 2-3 jam sebelum melanjutkan perjalanan.
"Di rest area ngopi saja dulu, terus tidur. Satu siklus 15-20 menit, maksimal setengah jam. Boleh kok setengah jam sudah cukup terus bangun, mendapat manfaat dari tidur, konsentrasi lagi. 30 menit itu kafein yang dikonsumsi mulai kerja jadi dapat double (manfaat). Namanya nap a latte," kata dr Ade, sapaannya, dalam program detik Pagi, Senin (24/4/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menegaskan faktor paling penting adalah kualitas tidur, bukan kafein. Kafein memang membuat mata segar. Namun, otak yang sudah lelah karena sangat kurang tidur tidak akan terbantu oleh kafein.
Di rest area ngopi saja dulu, terus tidur. Satu siklus 15-20 menit, maksimal setengah jamdr Andreas Prasadja - pakar kesehatan tidur |
dr Ade mengatakan salah satu cara menjaga keselamatan adalah mengenali tanda-tanda pengemudi mengantuk dan mengatasinya.
"Kenali dulu tanda-tanda ngantuk. Mulai nguap. Kalau mata mulai berair itu mulai ngantuk. Kalau nyetir di mobil, kepala bersandar di headrest itu sudah mulai nggak baik," tuturnya.
Mengantuk juga ditandai dengan pengemudi yang tidak sadar jarak yang sudah ditempuh. Perjalanan mungkin terasa cepat. Menurutnya, hal ini disebabkan karena sebagian otak sudah tertidur sedangkan sebagian lagi masih mampu berkendara secara 'otomatis.' Kondisi ini juga menyebabkan pengemudi tidak bisa refleks menghindar jika ada kejadian berbahaya.
Oleh sebab itu, usahakan ada orang yang mengajak ngobrol pengemudi agar tetap terjaga selama berkendara. Manfaatkan rest area terdekat untuk beristirahat sejenak.
(up/up)
