Pesinetron Iqbal Pakula menghembuskan napas terakhirnya di RS Siloam Semanggi, pada Selasa (25/4/2023) dini hari. Sebelum meninggal dunia, Iqbal Pakula sakit gagal napas dan jantung.
Kabar duka tersebut diketahui melalui pesan broadcast yang diterima pada Selasa (25/4/2023). Kabar ini juga dibenarkan oleh istri Iqbal Pakula, Andiez La Nuite.
"Innalillahi wainna ilaihi rojiun telah berpulang ke rahmatulloh sahabat atau temen kita Muhammad iqbal paqula usia 46 tahun. Pada hari selasa jam 02.30 wib di rs siloam semanggi Almarhum meninggal karena menderita sakit gagal napas dan jantung," bunyi pesan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iqbal Pakula Sakit
Sebelum meninggal dunia, Iqbal Pakula sakit gagal jantung atau heart failure yang merupakan kondisi otot jantung tidak mampu memopa darah dengan baik. Akibatnya, terjadi penumpukan darah pada paru-paru yang menyebabkan sesak napas.
Dikutip dari laman NHS, gagal jantung bisa menyerang usia berapapun. Namun, penyakit ini lebih banyak diidap oleh lansia.
Sebelum terjadi, otot jantung mengalami pembesaran yang biasa disebut dengan pembengkakan jantung. Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Ignatius Yansen NG, SpJP (K), FIHA, FAsCC, menuturkan faktor utama pemicu gagal jantung yaitu hipertensi atau darah tinggi.
"Pembengkakan jantung itu karena itu kelainan di otot jantung, jadi lemah pompa jantungnya. Sebagian besar gara-gara darah tinggi, faktor risiko nomor satu," ungkap dr Yansen ditemui detikcom beberapa waktu lalu.
Selain hipertensi, gagal jantung juga bisa disebabkan oleh faktor lain, seperti:
- Katup jantung bermasalah (bocor atau menyempit)
- Memiliki riwayat serangan jantung
- Penyakit jantung koroner
Gejala gagal jantung
Dikutip dari Medical News Today, gagal jantung memiliki gejala sebagai berikut:
- Sesak napas: Cairan menumpuk di paru-paru dan menyebabkan sesak napas, bahkan saat seseorang sedang beristirahat, dan terutama saat berbaring. Ini juga dapat menyebabkan batuk.
- Retensi cairan: Lebih sedikit darah yang mencapai ginjal, yang dapat menyebabkan retensi air dan dapat menyebabkan pembengkakan pada pergelangan kaki, kaki, dan perut. Retensi cairan juga bisa menyebabkan berat badan bertambah.
- Kelelahan dan pusing: Pengurangan jumlah darah yang mencapai otak dan organ lain dapat menyebabkan kelemahan, pusing, dan kebingungan.
- Detak jantung tidak teratur dan cepat: Jantung dapat memompa lebih cepat untuk mencoba melawan volume darah yang lebih rendah yang dipompa keluar dengan setiap kontraksi. Itu juga dapat mengaktifkan reseptor stres dalam tubuh, meningkatkan pelepasan hormon stres. Gagal jantung dapat meningkatkan risiko aritmia yang dapat menyebabkan gejala tersebut
Pencegahan Gagal Jantung
Perubahan gaya hidup tertentu dapat mengurangi risiko gagal jantung atau memperlambat perkembangannya. Dikutip dari Medical News Today, berikut adalah tips mencegah gagal jantung:
- Berhenti merokok
- Mengatur pola makan sehat yang mencakup banyak buah, sayuran, lemak berkualitas, karbohidrat yang tidak dimurnikan, dan biji-bijian
- Berolahraga secara teratur
- Mempertahankan berat badan sedang
- Hindari minuman alkohol
- Tidur cukup dan berkualitas
- Kelola stres, karena stres dapat membuat jantung tegang seiring waktu
Apakah Gagal Jantung Bisa Disembuhkan?
Gagal jantung adalah kondisi jangka panjang yang cenderung memburuk secara bertahap dari waktu ke waktu. Biasanya tidak dapat disembuhkan, tetapi gejalanya seringkali dapat dikontrol selama bertahun-tahun.
Gagal Napas
Sebelum meninggal dunia, Iqbal Pakula juga mengalami gagal napas. Dikutip dari Medical News Today, gagal napas akut terjadi ketika kantung udara paru-paru tidak dapat melepaskan cukup oksigen ke dalam darah.
Gagal napas bisa disebabkan oleh penumpukan cairan, pengerasan dinding kantung udara, kejang otot akibat asma, dan banyak kondisi lain yang mempengaruhi fungsi paru-paru.
Ketika seseorang mengalami gagal napas akut, pertukaran biasa antara oksigen dan karbon dioksida (CO2) di paru-paru tidak terjadi. Akibatnya, jantung, otak, dan organ lainnya tidak bisa mendapatkan oksigen yang cukup. Seseorang mungkin merasa mengantuk atau pingsan.
Gagal napas akan selalu menyebabkan henti jantung jika tidak ada tindakan yang dilakukan untuk mengobatinya. Ketika pasien mengalami henti napas, dua hal terjadi:
- Karbon dioksida tidak dikeluarkan dengan benar dari aliran darah, menyebabkan penumpukan asam karbonat. Kelebihan asam dapat menyebabkan masalah pada otak dan jantung.
- Kadar oksigen dalam aliran darah akan berkurang. Kekurangan oksigen juga akan menyebabkan masalah pada otak dan jantung.
Jika seseorang memiliki riwayat masalah paru-paru dan dirawat di rumah sakit, mereka harus segera mencari bantuan medis untuk penanganan lebih lanjut.
(hnu/vyp)











































