Dikaitkan Sekte Sesat Kenya, Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Stop Makan

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Kamis, 27 Apr 2023 19:00 WIB
Korban sekte sesat di Kenya. Foto: ABC Australia
Jakarta -

Sekte sesat di Kenya memakan korban jiwa. Kepolisian menemukan 90 jasad korban yang diduga mati kelaparan akibat mengikuti ajaran sekte sesat pimpinan seorang pastor bernama Paul Mackenzie Nthenge.

Para pengikut itu diduga mati kelaparan karena berpuasa agar dapat "bertemu dengan Yesus." Nthenge memang mendoktrin para pengikutnya bahwa kelaparan merupakan satu-satunya jalan menuju Tuhan.

Hingga saat ini pihak berwenang masih menelusuri kejadian ini dan mengumpulkan lebih banyak korban selamat. Lantas, apa yang terjadi pada tubuh saat berhenti makan?

Mengutip Healthline, tubuh membutuhkan makanan dan air untuk bertahan hidup. Para ahli tidak mengetahui dengan pasti berapa lama seseorang bisa hidup tanpa makanan, namun ada catatan orang bertahan hidup tanpa makanan atau minuman antara 8 dan 21 hari.

Hal ini berdasarkan perkiraan yang didasarkan pada peristiwa di mana orang selamat terjebak atau dikubur hidup-hidup, karena tidak etis melakukan eksperimen semacam itu pada manusia.

Namun, lamanya seseorang dapat bertahan hidup akan bergantung pada berbagai faktor, seperti usia dan kesehatan individu serta apakah mereka memiliki air untuk diminum atau tidak.

Ketika tubuh seseorang tidak menerima cukup kalori untuk menjalankan fungsi pendukung kehidupannya yang biasa, ini dikenal sebagai kelaparan. Ini bisa terjadi jika asupan makanan sangat dibatasi, atau jika tubuh seseorang tidak dapat mencerna makanan untuk menyerap nutrisi.

Selama 24 jam pertama tanpa makanan, karena penyimpanan glukosa habis, tubuh mulai mengubah glikogen dari hati dan otot menjadi glukosa.

Pada hari kedua tanpa makanan, glukosa dan glikogen mulai habis. Tubuh akan mulai memecah jaringan otot untuk menyediakan energi. Namun, tubuh dirancang untuk menghemat otot, bukan memecahnya. Jadi fase ini memberikan energi sementara sementara metabolisme membuat perubahan besar.

Untuk mencegah kehilangan otot yang berlebihan, tubuh mulai mengandalkan simpanan lemak untuk membuat keton sebagai energi, sebuah proses yang dikenal sebagai ketosis.




(kna/vyp)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork