Nama musisi Virgoun baru-baru ini ramai dibicarakan terkait isu yang menimpa rumah tangganya. Melalui Instagram story, istri Virgoun, Inara Rusli mengunggah sejumlah bukti perselingkuhan yang dilakukan suaminya.
Tak hanya itu, Inara juga menyinggung suaminya mengidap gangguan kepribadian narsistik atau narcissistic personality disorder (NPD). Kondisi mental tersebut dikaitkan dengan kasus perselingkuhan ini.
"Nggak ada yang akan pernah ngerti kalau belum pernah berhadapan dengan NPD abuser," terang Inara dalam Instagram story-nya @mommy_starla sembari merespons komentar netizen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut psikolog klinis dan Co-founder Ohana Space Veronica Adesla, MPsi, pengidap NPD umumnya merasa diri mereka selalu hebat dan benar. Pengidap NPD juga dapat memanipulasi pikiran dan perasaan orang lain (gaslighting).
"Sehingga orang tersebut meragukan dirinya sendiri dan bahkan meragukan atau mempertanyakan keyakinannya sendiri akan fakta atau kenyataan yang diketahuinya (gaslighting)," ujar Veronica ketika dihubungi detikcom, Rabu (26/4/2023).
Dituturkan oleh Veronica, berikut adalah ciri-ciri NPD abuser:
- Manipulatif
- Suka berbohong
- Merasa diri mereka hebat, spesial, dan penting
- Berperilaku kasar
- Tidak memiliki empati atau perasaan
Veronica menyebut perselingkuhan tidak berkaitan dengan NPD. Menurutnya, perselingkuhan bisa dilakukan oleh siapapun termasuk mereka yang tidak mengidap NPD.
"Yang membedakan adalah pada nilai yang dipegang, pengendalian diri, dan pengambilan keputusan," kata Veronica.
"Orang NPD bisa saja selingkuh tetapi bukan berarti orang NPD akan selingkuh dan atau orang yang bisa selingkuh hanya orang NPD," bebernya.
Penyebab Selingkuh
Veronica membeberkan alasan-alasan mengapa orang bisa berselingkuh. Alasan-alasan tersebut mengacu pada penelitian Journal of Sex and Marital Therapy, di antaranya:
- Marah: bertujuan untuk balas dendam terhadap pasangan, baik atas perlakuannya yang tidak menyenangkan atau karena pasangan selingkuh atau diduga selingkuh.
- Penilaian diri: bertujuan untuk mendorong atau meningkatkan nilai diri, merasa lebih baik tentang diri sendiri karena masih menarik dan diinginkan oleh orang lain.
- Kurangnya rasa cinta: merasa tidak yakin apakah masih mencintai pasangan dan apakah pasangan adalah orang yang tepat, dapat memenuhi kebutuhan emosionalnya.
- Kurangnya komitmen: tidak adanya aturan dan batasan serta atau komunikasi yang jelas terkait komitmen yang diharapkan oleh satu sama lain dalam hubungan.
- Hasrat untuk variasi seksual: menginginkan variasi seksual yang lebih.
- Pengabaian: Kurangnya waktu berkualitas bersama pasangan, hubungan emosional jauh, merasa diabaikan, tidak dianggap, dipedulikan dan atau tidak didengarkan.
- Masalah seksual: Masalah terkait aktivitas seksual bersama pasangan.
- Situasi: Membuat keputusan yang buruk di bawah pengaruh alkohol dan obat-obatan terlarang dan atau di bawah tekanan stres.
(hnu/vyp)











































