Kata Psikiater soal Gangguan Kepribadian Narsistik, Begini Tanda-tandanya

Kata Psikiater soal Gangguan Kepribadian Narsistik, Begini Tanda-tandanya

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Jumat, 28 Apr 2023 06:05 WIB
Kata Psikiater soal Gangguan Kepribadian Narsistik, Begini Tanda-tandanya
Gangguan kepribadian narsistik merupakan kondisi kejiwaan yang butuh penanganan ahli. (Foto: Getty Images/iStockphoto/kieferpix)
Jakarta -

Gangguan kepribadian narsistik atau NPD mendadak ramai diperbincangkan di media sosial. Kondisi mental ini dikaitkan dengan isu perselingkuhan yang menimpa salah satu musisi di Tanah Air.

Publik juga heboh dengan pengakuan istri vokalis band Last Child, Virgoun Teguh Putra, Inara Rusli, yang membeberkan bahwa kasus perselingkuhan yang terjadi dipicu gangguan kepribadian narsistik suaminya.

Terlepas dari hal tersebut, gangguan kepribadian narsistik biasanya ditandai dengan orang yang memiliki kepercayaan terlalu tinggi. Gangguan jiwa ini ditandai dengan adanya pikiran, sikap, dan perilaku tidak serasi dalam hal kesadaran, pengendalian impuls, persepsi, cara berpikir, dan hubungan dengan orang lain dalam jangka waktu yang lama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orang yang mengalami Gangguan Kepribadian Narsisistik sering kali tidak menyadari bahwa dia butuh bantuan sehingga penting sekali orang sekitar untuk mendampingi, mengingatkan dan mengajaknya berkonsultasi ke profesional kesehatan jiwa," kata psikiater dr Lahargo Kembaren, SpKJ, dalam keterangan tertulis, Jumat (28/4/2023).

Gangguan kepribadian narsistik menyebabkan masalah di banyak aspek kehidupan. Sering kali, orang dengan NPD merusak hubungannya dengan orang lain tanpa sadar.

ADVERTISEMENT

Adapun tanda dan gejala gangguan kepribadian narsistik sebagai berikut:

  • Secara berlebih merasa dirinya sangat penting (mis. melebihkan bakat / prestasinya, mengharap dikenal sebagai orang yang superior)
  • Berpreokupasi dengan fantasi tentang sukses, kekuasaan, kehebatan, kecantikan atau kekasih ideal
  • Merasa dirinya sebagai orang 'spesial' dan unik yang hanya dapat dimengerti oleh atau perlu berhubungan dengan orang lain / institusi yang spesial / berkedudukan lebih tinggi
  • Membutuhkan pemujaan berlebihan
  • Merasa dirinya 'memiliki hak istimewa', misal menuntut agar ia mendapat perlakuan khusus, atau orang lain harus menurut kehendaknya
  • Dalam hubungan interpersonal bersifat eksploitatif, menggunakan orang lain untuk kepentingan dirinya
  • Kurang / tidak mampu berempati : tidak mau mengenal atau beridentifikasi dengan perasaan atau kebutuhan orang lain
  • Sering iri hati pada orang lain atau merasa bahwa orang lain iri hati terhadapnya
  • Bersikap sombong



(kna/kna)

Berita Terkait