Fakta-fakta Bayi 38 Hari di Gresik Meninggal Diduga karena Suara Petasan

Fakta-fakta Bayi 38 Hari di Gresik Meninggal Diduga karena Suara Petasan

Averus Kautsar - detikHealth
Jumat, 28 Apr 2023 19:02 WIB
Fakta-fakta Bayi 38 Hari di Gresik Meninggal Diduga karena Suara Petasan
Bayi di Gresik meninggal dunia diduga karena suara ledakan petasan. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Diego Cerro Jimenez)
Jakarta -

Kisah pilu harus dialami bayi berusia 38 hari di Gresik, Jawa Timur. Bayi perempuan dari pasangan Nur Hasim dan Nur Fauziah tersebut meninggal dunia setelah terkejut mendengar suara petasan.

Menurut penjelasan tante korban, Nufus, bayi berinisial HDN itu sempat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit selama 6 hari. Namun, pada Kamis (27/4/2023) pukul 10.00 WIB bayi tersebut dinyatakan meninggal dunia.

Fakta-fakta Bayi di Gresik Meninggal Dunia

Lidah Bayi Sempat Terbalik

Nufus menjelaskan bahwa kejadian ledakan petasan tersebut terjadi pada Sabtu (22/4/2023) pada pukul 19.00 WIB. Pada saat itu, kedua orang tua dan HDN sudah beristirahat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan bahwa mata HDN sempat menutup di bagian sebelah dan lidahnya terbalik. Ibu korban yang melihat HDN menangis juga sempat berusaha memberikan ASI namun tidak bisa.

"Setelah mendengar petasan itu, keponakan (korban) saya itu langsung kaget hingga mata kanannya itu nutup sebelah dan lidahnya terbalik ke atas," terang Nufus dikutip dari detikjatim.

ADVERTISEMENT

"Dikasih ASI ibunya nggak mau, karena lidahnya terbalik. Karena khawatir memburuk, kedua orang tua HDN membawanya ke klinik, bidan, hingga Rumah Sakit Denisa di daerah Bunder," tambah Nufus.

Bayi Masuk ICU untuk Perawatan Intensif

Nufus melanjutkan bahwa keluarga memutuskan memindahkan HDN ke RS Muhammadiyah Lamongan pada Rabu (26/4/2023) karena tidak ada ventilator di fasilitas kesehatan sebelumnya. Sesampainya di rumah sakit, HDN masuk ke ruang ICU karena koma.

"Di sana keponakan saya sudah koma sehingga dimasukkan ke dalam ruang ICU. Berdasarkan hasil CT scan, ada pembuluh darah otak pecah," kata Nufus.

Dokter yang merawat HDN menjelaskan bahwa pembuluh darah pasien bisa pecah karena ada benturan. Namun, dokter juga menambahkan bahwa pembuluh darah juga bisa pecah karena kaget yang luar biasa.

"Setelah kita jelaskan bahwa tidak pernah terbentur, dokter bilang bahwa pecahnya pembuluh otak itu juga bisa disebabkan karena kaget yang luar biasa," tambahnya.

Next: Tanggapan Dokter

Bayi Rentan Cedera Kepala

Berkaitan dengan kejadian tersebut, dr Kurniawan Satria Denta, M,Sc, SpA, menjelaskan bahwa bayi memiliki refleks moro atau refleks kaget saat suara keras muncul. Tidak hanya itu saja, ia juga menambahkan bahwa bayi yang masih berusia di bawah 60 hari rentan mengalami cedera kepala.

"Jadi bisa saja ada cedera kepala atau perdarahan yang terjadi setelahnya. Belum tentu ada benturan keras. Tanpa terlihat adanya benturan keras, perdarahan spontan di kepala bayi bisa terjadi," ucap dr Denta ketika dihubungi detikcom, Jumat (28/4/2023).

Walaupun begitu, dr Denta menambahkan bahwa suara keras dari petasan belum tentu menjadi penyebab utamanya, namun bisa menjadi pemicu awal terjadinya kondisi itu.

Menurutnya, pendarahan spontan dapat terjadi pada semua bayi.. Namun beberapa kondisi seperti bayi prematur atau bayi dengan defisiensi vitamin K memiliki risiko yang lebih besar.

Dampak Fatal Suara Petasan

Suara kencang seperti petasan dapat memberikan dampak fatal untuk pendengaran bayi. Menurut dr Denta, suara petasan dapat menyebabkan gangguan pendengaran, khususnya pada anak.

"Kemungkinan terbesar adalah akan menyebabkan gangguan pendengaran, mulai dari ringan sampai berat," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(avk/kna)
Bahaya Suara Petasan
4 Konten
Heboh bayi di Gresik meninggal dunia setelah kaget mendengar suara keras dari ledakan petasan. Bayi tersebut dilaporkan mengalami pembuluh darah otak pecah.

Berita Terkait