Pertama di Dunia Bayi Perempuan Lahir dari 'Robot Sperma', Bagaimana Bisa?

Terpopuler Sepekan

Pertama di Dunia Bayi Perempuan Lahir dari 'Robot Sperma', Bagaimana Bisa?

Vidya Pinandhita - detikHealth
Sabtu, 29 Apr 2023 19:00 WIB
Pertama di Dunia Bayi Perempuan Lahir dari Robot Sperma, Bagaimana Bisa?
Pertama di dunia bayi perempuan yang lahir dari 'robot sperma'. Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/ClaudioVentrella
Jakarta -

Melalui serangkaian prosedur, dua bayi pertama telah lahir dari proses pembuahan yang dilakukan oleh robot sperma. Prosedur ini dilakukan di New Hope Fertility Center, New York. Para ahli meyakini bahwa kemajuan teknologi dapat menurunkan biaya bayi tabung (IVF) hingga ribuan dolar AS atau setara ratusan juta rupiah.

Berdasarkan laporan MIT Technology Review, dalam prosedur ini, peneliti menggunakan jarum robot yang dapat memasukkan sel sperma kedalam sel telur untuk menghasilkan dua embrio yang sehat. Melalui prosedur ini, kedua bayi perempuan terlahir sehat.

"Ini liar, bukan? Sampai sekarang (kehamilan) selalu dilakukan secara manual," kata salah satu ayah yang tidak ingin disebutkan namanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Mayo Clinic, fertilisasi In vitro atau IVF merupakan rangkaian prosedur yang mempunyai kegunaan dalam membantu kesuburan, mencegah masalah genetik, dan pembuahan anak.

Prosedur ini dilakukan dengan mengambil sel telur sehingga dapat dibuahi dengan sperma di laboratorium. Setelahnya, embrio dapat dipindahkan ke dalam rahim. Sel telur dan sperma yang digunakan berasal dari pasangan.

ADVERTISEMENT

Prosedur Pembuahan Robot Sperma

Beberapa insinyur asal Barcelona, melakukan prosedur tersebut menggunakan robot penyuntik sperma dan merakit jarum mekanis, mikroskop, cawan petri kecil, dan laptop. Selain itu, salah satu insinyur juga menggunakan pengontrol Playstation 5 dalam memposisikan jarum dari robot penyuntik sperma tersebut.

Mereka juga menggunakan kamera untuk memperhatikan sel telur dan mengendalikan jarum dari jarak jauh. Selanjutnya, robot akan berjalan dengan sendirinya, menembus sel telur dalam cawan petri dan melepaskan sperma.

Melalui prosedur tersebut, membuahkan hasil yaitu dua embrio yang sehat. Sekarang, embrio tersebut telah lahir sebagai bayi perempuan. Prosedur ini telah membuat bayi pertama yang lahir setelah pembuahan oleh robot.

Bertujuan Menekan Biaya Prosedur IVF

Perusahaan Overture Life yang mengembangkan robot tersebut dengan mengatakan bahwa temuan mereka ini adalah langkah awal untuk mengotomatiskan prosedur IVF dan berpotensi untuk membuat prosedur menjadi lebih murah.

Kepala ahli genetika, Santiago Munné mengatakan bahwa teknologi ini dapat mempermudah pasien sehingga tidak perlu untuk pergi ke klinik kesuburan. Melalui prosedur ini, membawa manfaat yang cukup besar bagi pasangan yang menginginkan seorang anak, sebab satu program kehamilan dapat menelan biaya 20 ribu dolar AS atau setara Rp 294 juta.

"(IVF) harus lebih murah. Jika ada dokter yang bisa melakukannya, itu akan terjadi," katanya.

Tanggapan Para Ahli Terhadap Robot Sperma

Sebenarnya, beberapa ahli kesuburan tidak setuju bahwa penggunaan prosedur ini dapat menurunkan harga IVF. Beberapa dari mereka memiliki sikap kurang percaya terhadap prosedur robot yang bisa mengatasi penuaan sel telur.

Penasihat dalam Conceivable Life, Rita Vassena menyatakan bahwa bidang tersebut memperkenalkan inovasi tanpa meningkatkan peluang atau angka kehamilan. Menurutnya, hal ini bukan upaya dalam menurunkan hambatan kesuburan dan program kehamilan.

Salah satunya, direktur klinik kesuburan Universitas Columbia, Zev Williams adalah pihak yang merasa tidak yakin terhadap robot sperma tersebut. Ia meragukan kemampuan robot untuk menggantikan ahli embriologi dalam waktu dekat.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Dokter Urologi Sebut Kualitas Sperma Laki-laki Menurun di Tahun 2000-an"
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)

Berita Terkait