Pengguna Pfizer Merapat! Kemenkes RI Bawa Kabar Baik soal Booster

Pengguna Pfizer Merapat! Kemenkes RI Bawa Kabar Baik soal Booster

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Minggu, 30 Apr 2023 16:09 WIB
Pengguna Pfizer Merapat! Kemenkes RI Bawa Kabar Baik soal Booster
Kemenkes bawa kabar baik soal booster. (Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/JadeThaiCatwalk)
Jakarta -

Kasus harian COVID-19 di Indonesia kembali melonjak di angka 2 ribuan. Pasien yang dilaporkan meninggal juga berada di 14 kasus, pasca sebelumnya konsisten tak melampaui lima orang.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, pola kenaikan kasus tersebut terbilang normal dan wajar terjadi pasca momen liburan Lebaran. Diprediksi trennya bakal terus meningkat hingga Juli mendatang, di 4 ribu sampai 6 ribuan kasus per hari.

Demi mencegah tren terus memburuk, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi meminta masyarakat segera melanjutkan vaksinasi dengan booster. Imunitas diketahui memungkinkan menurun pasca enam bulan vaksinasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kabar baiknya, pengguna vaksin Pfizer kini bisa melanjutkan booster dengan IndoVac.

Ketetapan penggunaan IndoVac sebagai booster Pfizer diatur dalam Surat Edaran (SE) Nomor IM/02.04/2034/2023 perihal Penambahan Regimen Vaksinasi COVID-19 Dosis Lanjutan (Booster) Bagi Sasaran yang Mendapat Vaksin Primer Pfizer. Diteken Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI dr Maxi Rein Rondonuwu.

ADVERTISEMENT

Secara rinci, berikut ini kombinasi terbaru vaksin COVID-19 booster di Indonesia dari 7 jenis vaksin primer, merujuk pada surat edaran terbaru Kemenkes tertanggal 26 April 2023:

1. Sinovac

  • Booster menggunakan vaksin Sinovac dosis penuh (0,5 ml)
  • Booster menggunakan vaksin AstraZeneca separuh dosis (0,25 ml)
  • Booster menggunakan vaksin Pfizer separuh dosis (0,15 ml)
  • Booster menggunakan vaksin Moderna dosis penuh (0,5 ml)
  • Booster menggunakan vaksin Sinopharm dosis penuh (0,5 ml)
  • Booster menggunakan vaksin Zifivax dosis penuh (0,5 ml)
  • Booster menggunakan vaksin IndoVac dosis penuh (0,5 ml)
  • Booster menggunakan vaksin Inavac dosis penuh (0,5 ml)

2. AstraZeneca

  • Booster menggunakan vaksin AstraZeneca dosis penuh (0,5 ml)
  • Booster menggunakan vaksin Moderna separuh dosis (0,25 ml)
  • Booster menggunakan vaksin Pfizer separuh dosis (0,15 ml)
  • Booster menggunakan vaksin IndoVac dosis penuh (0,5 ml)

3. Pfizer

  • Booster menggunakan vaksin Pfizer dosis penuh (0,3 ml)
  • Booster menggunakan vaksin Moderna separuh dosis (0,25 ml)
  • Booster menggunakan vaksin AstraZeneca dosis penuh (0,5 ml)
  • Booster menggunakan vaksin IndoVac dosis penuh (0,5 ml)

4. Moderna

  • Booster menggunakan vaksin Moderna separuh dosis (0,25 ml)
  • Booster menggunakan vaksin Pfizer separuh dosis (0,15 ml)

5. Janssen (J&J)

  • Booster menggunakan vaksin Janssen dosis penuh (0,5 ml)
  • Booster menggunakan vaksin Pfizer dosis penuh (0,3 ml)
  • Booster menggunakan vaksin Moderna separuh dosis (0,25 ml)

6. Sinopharm

  • Booster menggunakan vaksin Sinopharm dosis penuh (0,5 ml)
  • Booster menggunakan vaksin Zifivax dosis penuh (0,5 ml)

7. Covovax

  • Booster menggunakan vaksin Covovax dosis penuh (0,5 ml)

"Vaksin yang digunakan untuk dosis lanjutan atau booster disesuaikan dengan ketersediaan vaksin masing-masing daerah dengan mengutamakan vaksin yang memiliki masa expire date (ED) terdekat," pesan Maxi dalam SE tersebut.




(naf/naf)
Kombinasi Booster Terbaru
3 Konten
Kemenkes RI memperbarui daftar kombinasi vaksin COVID-19 booster terbaru. Ada apa saja memangnya? Cek di sini.

Berita Terkait