Adapun motifnya yaitu tersulut emosi karena tidak terima kendaraannya disalip. Polda Metro Jaya segera membekuk David dan menetapkan pria tersebut sebagai tersangka.
Insiden yang sama juga pernah terjadi pada akhir tahun silam saat seorang pengemudi Fortuner merusak mobil Brio dan mengancam korban dengan pistol mainan. Pengemudi Fortuner sempat ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka, namun kasus tersebut akhirnya berujung damai.
Penyebab Pengemudi Mudah Emosi di Jalanan
Peristiwa cekcok atau emosi di jalanan seringkali terjadi. Dituturkan Psikolog klinis sekaligus Co-Founder Ohana Space Veronica Adesla, ada sejumlah penyebab yang membuat orang cenderung mudah marah ketika mengemudi.
"Tension saat berkendara, pelanggaran aturan lalu lintas, gaya berkendara pribadi penyebab psikologis orang mudah marah saat berkendara," ujarnya pada detikcom beberapa waktu lalu.
Ketika terlibat konflik, pengemudi disarankan untuk menjaga intonasi bicara, bersikap sportif dan objektif dalam permasalahan, serta fokus mencari solusi ketika berdebat. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menghindari baku hantam di jalanan.
"Atur intonasi bicara, hindari menggunakan suara tinggi atau naik karena akan semakin membuat suasana memanas. Bersikap sportif dan objektif berdasarkan fakta, kalau salah minta maaf, kalau orang lain salah sampaikan fakta dengan cara tepat," tutur Veronica.
"Fokus pada solusi, seperti dengan menggunakan kata-kata 'jadi kalau dari anda maunya (solusinya) bagaimana?'," lanjutnya.
Veronica menambahkan, ada baiknya tetap melibatkan aturan hukum yang berlaku. Libatkan pihak berwenang untuk menyelesaikan masalah bila perlu.
"Tetap mengacu pada aturan hukum, bila perlu libatkan aparat kepolisian," ujar Veronica.
NEXT: Tips Redam Emosi Saat Berkendara
Simak Video "Video: Viral Cuci Muka Pakai Air Garam, Aman Buat Kulit?"
(naf/naf)