Pertama kali di dunia, dokter di RS Anak Boston, Amerika Serikat melakukan operasi pada bayi yang masih di dalam kandungan seorang ibu bernama Kenyatta Coleman. Operasi ini dilakukan karena kondisi bayi mengalami kelainan yang langka yaitu Venus of Galen malformation (VOGM) saat kandungan sekitar 30 minggu.
Dikutip dari NYPost, kondisi ini terjadi karena adanya kelainan pada pembuluh darah di dalam otak yang membawa darah dari otak ke jantung. Malformation dapat memperlambat aliran darah dan membuat darah tinggi yang dapat mengalir ke otak sehingga tidak berkembang dengan baik.
Aliran darah yang bertekanan tinggi menyebabkan jantung bekerja dengan keras dan mengakibatkan beberapa masalah pada tubuh seperti gagal jantung, hipertensi paru, pembesaran kepala, cedera dan kehilangan jaringan pada otak.
Berdasarkan penelitian yang mengamati prosedur operasi tersebut, terdapat beberapa pasien yang tidak dapat bertahan hidup dan mengidap kompromi neurokognitif sedang hingga berat.
Meskipun begitu, keluarga dari Derek dan Kenyatta Coleman memutuskan untuk melakukan prosedur operasi VOGM walaupun terdapat risiko yang mungkin terjadi seperti pendarahan otak pada bayi dan persalinan prematur.
Akhirnya, bayi tersebut lahir setelah dua hari pasca operasi tanpa adanya cacat lahir dan komplikasi dengan berat badan 1,9 kg. Meskipun, rata-rata bayi lahir sekitar 6 kg menurut Asosiasi Kehamilan Amerika.
"Saya mendengar dia menangis untuk pertama kalinya dan itu hanya, saya - saya bahkan tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata bagaimana perasaan saya saat itu," kata Kenyatta kepada CNN.
"Itu hanya, Anda tahu, momen terindah bisa memeluknya, menatapnya dan kemudian mendengarnya menangis."
Tiga minggu setelah lahir, bayi tersebut tidak memiliki tanda-tanda aliran darah abnormal yang ditunjukkan pada pemindaian MRI dan tidak membutuhkan bantuan kardiovaskular.
Para dokter yang melakukan operasi kepada Kenyatta di usia kandungan 34 minggu menggunakan ultrasonografi (USG). Darren Orbach, co-direktur Pusat Bedah & Intervensi Serebrovaskular di Rumah Sakit Anak Boston mengatakan bahwa tim nya sangat senang melihat penurunan yang agresif tidak muncul setelah bayi lahir.
"Dengan senang hati kami laporkan pada usia enam minggu, perkembangan bayi sangat baik, tanpa pengobatan, makan secara normal, berat badan bertambah, dan kembali ke rumah. Tidak ada tanda-tanda efek negatif pada otak," kata Darren.
Simak Video "Video Momen Pasien Parkinson Main Klarinet saat Operasi Otak"
(kna/kna)