Selama menjadi dokter forensik, banyak pengalaman mistis yang dialami dr Stephanie Renni Anindita SpFM. Tak jarang, ia pun membagikan pengalaman tersebut melalui konten di TikTok dan YouTubenya. Ini bertujuan agar masyarakat dapat memetik pelajaran dari kasus-kasus yang ditanganinya.
Namun, pengalaman mistis hanyalah bagian kecil dari kehidupannya sebagai dokter forensik. Banyak suka dan duka yang dialami dokter kelahiran 1987 ini selama melakukan praktik.
"Saya banyak menghadapi kasus yang jujur saya nggak nyangka bakal saya hadapi di dunia nyata. Selama ini kalau kita dengar cerita kriminal, berita, kita nggak alami sendiri. Tapi kalau belajar di forensik, bahwa kematian lebih dekat dari orang-orang sering sangka," tutur dr Stephanie ketika dihubungi detikcom, Senin (8/5/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau di konten saya ada orang meninggal saat melakukan kegiatan yang mereka anggap 'Waktuku masih panjang. Masih ada waktu itu bertobat.' Tapi waktunya cuma sampai di situ. Itu yang banyak saya pelajari," sambungnya.
Selain mendapat banyak pelajaran dari forensik, dokter sekaligus dosen tidak tetap Universitas Kristen Duta Wacana ini juga mengalami kegundahan saat menangani korban, terutama anak-anak dan menghadapi para orang tua.
"Karena anak-anak itu, saya tahu benar-benar nggak bisa melawan, termasuk yang rapuh banget mereka. Tapi kok ada yang tega melakukan kekerasan sampai meninggal," paparnya.
"Apalagi kalau saya harus menghadapi orang tua. Misalnya saya menghadapi kasus kecelakaan lalu lintas. Korbannya anak-anak. Saya tahu anak itu baru pulang sekolah dan orang tuanya lagi nunggu di rumah. Saya nyesek banget ketika orang tua datang dan saya harus kasih tahu itu. Orangtua kehilangan anak, nggak ada istilah yang pas buat ngegambarinnya," sambungnya.
Baik anak-anak maupun dewasa, tidak ada yang dapat menghindari kematian. Menurutnya, kematian bahkan lebih dekat dari yang orang kira. Maka dari itu, dr Stephanie menyampaikan agar selalu berbuat kebaikan.
"(Kematian) manusia nggak ada yang tahu. Jadi selama kita masih diberi napas, saran saya kitalakuin yang terbaik. Minimal jangan menyakiti orang lain. Berbuat baik dan selalu tanamkan niat baik dalam hati,"pungkasnya.
(up/up)











































