Apakah Darah Rendah Bisa Menyebabkan Kematian? Begini Faktanya

Apakah Darah Rendah Bisa Menyebabkan Kematian? Begini Faktanya

Dinda Zahra Ghaisani Usdi - detikHealth
Selasa, 09 Mei 2023 19:07 WIB
Apakah Darah Rendah Bisa Menyebabkan Kematian? Begini Faktanya
Apakah darah rendah bisa menyebabkan kematian (Foto: iStock)
Jakarta -

Tekanan darah adalah salah satu dari empat tanda vital di tubuh yang digunakan sebagai tolak ukur kondisi kesehatan seseorang secara umum.Nilai tekanan darah normal pada orang dewasa berkisar antara 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg. Tekanan darah terlalu tinggi dapat menyebabkan darah tinggi, sementara terlalu rendah bisa menyebabkan darah rendah. Tingginya tekanan darah bahkan bisa menyebabkan kematian. Lantas, bagaimana dengan darah rendah? Apakah darah rendah bisa menyebabkan kematian?

Dikutip dari Cleveland Clinic, hipotensi, atau tekanan darah rendah, adalah kondisi saat tekanan darah seseorang jauh lebih rendah dari normal atau kurang dari 90/60 mmHg. Ini bisa terjadi sebagai kondisi atau sebagai gejala dari berbagai kondisi.

Biasanya, tubuh secara otomatis dapat mengontrol tekanan darah dan menjaganya agar tidak terlalu turun. Jika mulai turun, tubuh akan mencoba memperbaikinya dengan mempercepat detak jantung atau menyempitkan pembuluh darah. Gejala hipotensi muncul ketika tubuh tidak dapat mengimbangi penurunan tekanan darah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apakah Darah Rendah Bisa Menyebabkan Kematian?

Seseorang dengan tekanan darah rendah mungkin tidak menyadari bahwa tekanan darah mereka rendah karena tidak selalu menimbulkan gejala. Selain itu, tidak ada titik pasti di mana tekanan darah menjadi sangat rendah atau detak jantung terendah sebelum kematian, karena ini bervariasi dari orang ke orang.

Meski begitu, beberapa orang memiliki umur panjang meskipun memiliki tekanan darah rendah. Menurut American Heart Association (AHA), kebanyakan dokter akan menganggap tekanan darah rendah kronis berbahaya hanya jika gejala tambahan menyertainya.

ADVERTISEMENT

Keadaan darurat medis dapat terjadi ketika tekanan darah sangat rendah atau turun dengan cepat. Penurunan tekanan darah yang sangat rendah, menurut National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), dapat membuat organ tubuh berisiko tidak menerima cukup darah, yang dapat menyebabkan syok.

Beberapa gejala yang mengkhawatirkan pada seseorang dengan tekanan darah rendah antara lain:

  • Bernapas dengan cepat dan dangkal
  • Kehilangan kesadaran karena denyut nadi yang sangat lemah tapi cepat, kulit dingin, lembab, dan kehilangan kesadaran
  • Kulitnya memiliki rona biru
  • Siapa pun yang mengalami gejala ini harus segera mencari bantuan medis sebelum menjadi penyebab kematian.

Jika mengalami darah rendah, seseorang bisa mengurangi gejalanya dengan mengubah gaya hidup, seperti dengan:

  • Minum air dengan cukup
  • Menjaga pola makan
  • Tidak mengonsumsi alkohol
  • Mengecek kadar gula darah
  • Mengecek kadar tiroid
  • Makan makanan yang mengandung garam
  • Bangkit dan tidur secara perlahan

Adapun penyebab tekanan darah rendah, di antaranya:

1. Hipotensi ortostatik

Ini terjadi ketika seseorang berdiri terlalu cepat dan tubuh tidak dapat mengimbangi dengan lebih banyak aliran darah ke otak.

2. Penyakit sistem saraf pusat

Kondisi seperti penyakit Parkinson dapat memengaruhi cara sistem saraf mengontrol tekanan darah. Orang yang mengalami hipotensi karena kondisi tersebut mungkin merasakan efek tekanan darah rendah setelah makan karena sistem pencernaannya menggunakan lebih banyak darah untuk mencerna makanan.

3. Volume darah rendah

Kehilangan darah akibat luka parah dapat menyebabkan tekanan darah rendah. Dehidrasi juga dapat menyebabkan volume darah rendah.

4. Kondisi yang mengancam jiwa

Kondisi ini termasuk irama jantung yang tidak teratur (aritmia), emboli paru, serangan jantung, dan paru-paru yang kolaps. Reaksi alergi yang mengancam jiwa (anafilaksis) atau reaksi kekebalan terhadap infeksi berat (sepsis) juga dapat menyebabkan hipotensi.

5. Kondisi jantung dan paru-paru

Seseorang bisa mengalami hipotensi saat jantung berdetak terlalu cepat atau terlalu lambat, atau jika paru-paru tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Gagal jantung lanjut (otot jantung lemah) adalah penyebab lainnya.

6. Obat resep

Hipotensi dapat terjadi dengan obat yang mengobati tekanan darah, gagal jantung, disfungsi ereksi, masalah neurologis, depresi, dan banyak lagi. Jangan berhenti minum obat yang diresepkan kecuali dokter meminta untuk berhenti.

7. Alkohol atau narkoba

Narkoba dapat menurunkan tekanan darah, seperti halnya alkohol (efek alkohol hanya berlangsung singkat, dan penggunaan alkohol berlebihan dalam jangka panjang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi).

Meskipun secara teknis bukan obat, suplemen herbal, vitamin, atau pengobatan rumahan tertentu juga dapat menurunkan tekanan darah. Inilah sebabnya mengapa seseorang harus selalu memberi tahu penyedia layanan kesehatan terkait obat apa yang diminum.

8. Kehamilan

Hipotensi ortostatik mungkin terjadi pada trimester pertama dan kedua kehamilan. Pendarahan atau komplikasi kehamilan lainnya juga dapat menyebabkan tekanan darah rendah.

9. Suhu ekstrem

Terlalu panas atau terlalu dingin dapat mempengaruhi hipotensi dan memperburuk efeknya.

Jika gejala akibat tekanan darah rendah tak kunjung mereda, maka periksakan kondisimu ke dokter agar bisa diberikan penanganan yang tepat. Obat darah rendah mungkin akan diresepkan dokter untuk menstabilkan tekanan darah dan meredakan keluhan yang muncul.

Beberapa jenis obat yang biasanya diberikan dokter untuk mengatasi kondisi ini adalah fludrocortisone dan midodrine. Namun, adapula obat-obat yang bisa dikonsumsi sebagai pencegahan yang bisa kamu beli di sini.




(suc/suc)

Berita Terkait