Kasus sifilis atau raja singa di Indonesia dilaporkan meningkat hingga 70 persen dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Untuk itu, mencari cara mengobati sifilis pada pria dan wanita merupakan hal penting. Pasalnya, penyakit ini dapat ditularkan pada anak-anak dari orang tua.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, pada 2018, tercatat ada 12.484 kasus sifilis yang kemudian meningkat menjadi 20.783 kasus pada tahun 2022 di Indonesia. Persentase ibu yang menjalani pengobatan sifilis pun masih tergolong rendah yakni hanya berkisar 40 persen pasien. Sisanya tidak mendapatkan pengobatan dan berpotensi menularkan dan menimbulkan cacat pada anak yang dilahirkan.
Dikutip dari Web MD, sifilis adalah penyakit yang sangat menular yang disebarkan melalui aktivitas seksual. Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh melalui luka kecil atau lecet pada kulit atau selaput lendir.
Jika dibiarkan, sifilis dapat merusak jantung, otak, atau organ lain dan dapat mengancam jiwa. Sifilis juga dapat ditularkan dari ibu ke anak yang belum lahir.
Kondisi ini memiliki gejala yang bervariasi pada tiap tahapnya. Meski begitu, tahapannya bisa saja tumpang tindih dan gejalanya tidak selalu terjadi pada urutan yang sama. Seseorang yang terinfeksi sifilis bahkan bisa tidak memiliki gejala apapun selama bertahun-tahun.
Berikut adalah tahapan sifilis dan gejalanya.
1. Sifilis primer
Seseorang yang terinfeksi sifilis pada tahap ini ditandai dengan luka kecil yang disebut chancre. Luka ini muncul di tempat bakteri masuk ke dalam tubuh. Chancre biasanya berkembang sekitar tiga minggu setelah terpapar.
Meski begitu, banyak pengidap sifilis yang tidak memperhatikan chancre karena biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan mungkin tersembunyi di dalam vagina atau rektum. Luka akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu tiga sampai enam minggu.
2. Sifilis sekunder
Dalam beberapa minggu setelah penyembuhan chancre, seseorang mungkin mengalami ruam yang bisa menutupi seluruh tubuh, bahkan hingga telapak tangan dan kaki.
Ruam ini biasanya tidak gatal dan bisa disertai luka seperti kutil di mulut atau area genital. Beberapa orang juga mengalami:
- Nyeri otot
- Kerontokan rambut
- Demam
- Sakit tenggorokan
- Pembengkakan kelenjar getah bening
Gejala ini bisa hilang dalam beberapa minggu atau berulang kali datang dan pergi selama setahun.
3. Sifilis laten
Jika seseorang tidak mengobati sifilis, penyakit ini akan berkembang ke tahap tersembunyi (laten). Tahap ini bisa berlangsung selama bertahun-tahun. Tanda dan gejala mungkin tidak pernah kembali atau penyakit dapat kembali ke tahap tersier.
4. Sifilis tersier
Sekitar 15 persen hingga 30 persen orang yang terinfeksi sifilis yang tidak mendapatkan pengobatan akan mengalami komplikasi yang dikenal sebagai sifilis tersier. Pada stadium akhir, penyakit ini dapat merusak otak, saraf, mata, jantung, pembuluh darah, hati, tulang, dan persendian.
Masalah ini dapat dialami bertahun-tahun jika infeksi awal tidak diobati. Untuk itu, segera pergi ke dokter jika mengalami keputihan yang tidak biasa, sakit, atau ruam, terutama di area selangkangan.
Cara Mengobati Sifilis pada Pria dan Wanita
Jika seseorang membiarkan sifilis tidak diobati, penyakit ini dapat merusak jantung, pembuluh darah, otak, sistem saraf, menyebabkan kebutaan, dan kelumpuhan. Selain itu, sifilis meningkatkan peluang seseorang terkena dan menyebarkan HIV.
Beruntungnya, sifilis mudah diobati dan disembuhkan pada tahap awal. Cara mengobati sifilis pada pria dan wanita adalah dengan menggunakan antibiotik penisilin.
Jika telah terinfeksi selama kurang dari setahun, seseorang mungkin hanya memerlukan satu suntikan penisilin untuk sembuh. Akan tetapi, dosis lebih banyak mungkin diperlukan bagi mereka yang mengidap sifilis lebih dari setahun.
Tidak ada obat yang dijual bebas atau pengobatan rumahan yang dapat menyembuhkan sifilis. Hanya antibiotik yang dapat melakukannya.
Antibiotik penisilin akan membunuh bakteri penyebab sifilis. Namun, perlu dipahami bahwa perawatan ini mungkin tidak dapat menyembuhkan kerusakan yang terjadi akibat sifilis.
Lebih baik untuk mencegah daripada mengobati. Untuk menghindari sifilis, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan:
- Setia dan hindari gonta-ganti pasangan
- Gunakan pengaman (kondom)
- Hindari alkohol dan narkoba
Simak Video "Video: Maldives Negara Pertama yang Sukses Hentikan Penularan 3 Penyakit Ini"
(suc/suc)