Setelah muncul di Aceh, belum lama ini ditemukan lagi kasus polio di Purwarkata. Kepala Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr Rochady Hendra Setya Wibawa, SpOG, M Kes, mengungkapkan, kemunculan kasus polio tersebut disebabkan karena tak mendapatkan vaksinasi.
Menurut dr Rochady, kasus polio yang di Purwakarta disebabkan oleh virus polio strain 2. Anak yang terpapar diketahui belum mendapat vaksinasi yang mampu melawan virus polio strain 2.
Hal tersebut dikarenakan pada tahun 2014, Indonesia dianggap bebas polio strain 2, sehingga pada tahun 2016 pemerintah hanya fokus memberikan vaksinasi yang mengandung polio strain 1 dan 3.
"Polio itu ada 3 strain. polio 1,2, dan3. Jadi 2014 itu dianggap sudah bebas polio strain 2. Jadinya tadinya vaksinasi trivalen yang tiga macam itu, vaksin itu yang kandungannya ada 3 virus, strain 1, strain 2, strain , karena kita 2014, dianggap sudah bebas polio strain 2, mulai 2016, yang diberikan adalah bOPV," ucapnya saat ditemui di Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/5/2023)
"Jadi strainnya strain 1 dan strain 3, tidak diberikan yang adanya strain 2. Jadi, pada saat Puwakarta ditemukan kasus ada strain 2, berarti anak-anak kita yang dikasih vaksinasi polio mulai dari 2016, dia kan tidak pernah terpapar vaksinasi strain ke 2," ucapnya lagi.
Karenanya, pihaknya saat ini tengah memberikan vaksin yang mengandung polio strain 2, yaitu Novel Oral Polio Vaksin 2 (nOPV2).
"Novel Oral Polio Vaksin 2 yang kita berikan. Ini pun tidak dipahami banyak oleh dokter-dokter, baik dokter umum, dokter spesialis anak yang tidak paham, kan sudah saya berikan," katanya.
"Jadi kasus di Puwarkarta ternyata riwayatnya si anaknya itu belum pernah divaksin. Saat ini sedang menggalakan nOPV2. Jadi kit lakukan 2 putaran, putaran pertama 3 April sampai sekarang. Nanti mulai lagi 15 Mei putaran 2," tuturnya lagi.
Simak Video "Video: Kabar Baik! KLB Polio di Indonesia Dinyatakan Berakhir"
(suc/up)