Wanita Inggris Terpaksa 'Open BO' demi Hidup di Tengah Krisis, Alami Masalah Mental

Round-Up

Wanita Inggris Terpaksa 'Open BO' demi Hidup di Tengah Krisis, Alami Masalah Mental

Charina Elliani - detikHealth
Selasa, 23 Mei 2023 17:40 WIB
Wanita Inggris Terpaksa Open BO demi Hidup di Tengah Krisis, Alami Masalah Mental
Imbas krisis di Inggris banyak wanita terpaksa menjadi pekerja seks (Ilustrasi: iStock)
Jakarta -

Krisis finansial yang tengah melanda Inggris membuat sejumlah perempuan terpaksa harus menjadi pekerja seks untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Data dari badan amal Inggris Beyond The Streets menunjukkan kelompok wanita yang rentan secara finansial juga mengalami trauma dan masalah kesehatan mental setelah beralih menjadi pekerja seks. Mereka terpaksa melakukan itu demi mendapatkan tempat tinggal atau kebutuhan dasar lainnya.

Kondisi ini juga semakin dipicu dengan adanya sekelompok orang yang secara sengaja memanfaat krisis finansial tersebut. Salah satu contohnya adalah pemilik tanah yang menawarkan diskon hingga akomodasi gratis dengan syarat seks.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini khususnya menjadi masalah di kalangan perempuan migran dan pencari suaka," menurut salah satu pengamat, dikutip dari The Guardian.

Di luar itu, krisis ini juga mempersulit mereka yang terjebak dalam hubungan penuh kekerasan. Tren ini secara tidak langsung menyebabkan peningkatan pada eksploitasi dan pelecehan.

ADVERTISEMENT

"Krisis biaya hidup adalah pendorong [seks untuk bertahan hidup], dan bagi mereka yang sudah rentan, mereka menghadapi eksploitasi yang cukup besar. Ada kekurangan dana pemerintah untuk mendukung kebutuhan perempuan, dan badan amal sedang berjuang karena pendapatan mereka berkurang, biaya meningkat dan mereka dihadapkan pada lebih banyak permintaan untuk layanan mereka," kata juru bicara badan amal tersebut.

Hal ini turut dialami oleh seorang wanita bernama Alina (bukan nama sebenarnya). Ia mengungkap pengalamannya diberikan penawaran pengurangan biaya sewa dan utilitas dengan syarat harus menukarkannya dengan memberikan seks dan foto intim.

NEXT: Pengakuan Mereka yang Mengalami

Dikutip dari Style, Alina terpaksa menerima tawaran itu lantaran tak mampu membayar tempat tinggal. Menurut NUM, sebuah organisasi yang berkampanye untuk mengakhiri kekerasan terhadap pekerja seks, pemilik rumah itu sering masuk ke rumah Alina dalam keadaan mabuk dan meminta berhubungan seks.

Alina mengaku harus terus hidup di bawah ancaman penggusuran jika menolak untuk memenuhi permintaan sang pemilik rumah itu.

Menanggapi kondisi tersebut, pemerintah telah meluncurkan konsultasi 10 minggu terkait hubungan seks yang dilakukan secara terpaksa untuk bisa bertahan hidup. Ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk menindak semakin banyaknya tuan tanah yang mengeksploitasi kelompok rentan di tengah krisis finansial yang melanda.

Home Office juga mengumumkan bahwa mereka sedang mempertimbangkan undang-undang baru untuk melindungi penyewa dari eksploitasi seksual.

Pertimbangan ini juga diperkuat dengan hasil jajak pendapat YouGov yang menunjukkan bahwa hampir satu dari 50 wanita di Inggris telah diberikan penawaran untuk menukar seks dengan biaya sewa dalam lima tahun terakhir.

Menteri Dalam Negeri Inggris, Suella Braverman, mengatakan bahwa perempuan muda adalah kelompok yang paling berisiko dalam masalah ini. Ia berharap, program konsultasi yang dilakukan pemerintah dapat membantu untuk mengakhiri tren eksploitasi ini.

"Konsultasi tersebut membawa kita lebih dekat untuk mengakhiri tren yang sangat berbahaya ini dan melindungi para korban dengan lebih baik," kata Braverman.

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Video: Saran Dokter Setelah Berhubungan Suami Istri di Bulan Ramadan"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)

Berita Terkait