Video syur yang menyeret nama artis Rebecca Klopper menjadi perbincangan hangat di media sosial. Di tengah kehebohan tersebut, muncul perdebatan netizen mengenai motif penyebaran video yang berdurasi 47 detik.
Sebagian netizen berpendapat bahwa video tersebut berkaitan dengan revenge porn. Sementara, netizen lain mengaitkannya dengan penyebaran konten intim non konsensual atau nonconsensual dissemination of intimate image (NCII).
Psikolog klinis sekaligus co-founder Ohana Space Veronica Adesla, MPsi menyebut, belum bisa menyimpulkan apakah kasus ini masuk ke dalam kategori revenge porn atau NCII. Pasalnya, hal ini harus diselidiki oleh pihak yang berwenang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tergantung temuan pemeriksaan sih," ujar Veronica, dihubungi detikcom, Rabu (25/5/2023).
Menurut Veronica, NCII merupakan kegiatan memproduksi konten (gambar atau video), menyebarkan, serta memproduksi ulang konten intim tanpa adanya izin (consent). NCII cakupannya lebih luas dari revenge porn karena motifnya bukan sekadar balas dendam.
"Misalnya karena balas dendam, kemudian bisa jadi yang kedua, dia mau melakukan blackmail (pemerasan) gitu ya, untuk bisa mendapatkan uang dari situ. Kemudian bisa juga nih, dia jual ke situs porno," ujar Veronica.
Apa yang Bisa Dilakukan Korban?
Baik NCII atau revenge porn, keduanya memiliki dampak yang sama besarnya. Selain memicu kerusakan psikologis (psychological damage), ada juga efek lanjutan yang berasal dari lingkungan sekitar korban.
"Entah itu di dalamnya ada trauma, post-traumatic stress disorder (PTSD), anxiety (kecemasan), depression, gitu," kata Veronica.
"Bahkan, bisa juga efek lanjutannya, disingkirkan, dikucilkan, dari lingkungan, kehilangan pekerjaan, dijauhi teman2, di-bully, jadi bisa juga begitu," sambungnya.
Namun, itu bukanlah akhir dari segalanya. Ada sejumlah hal yang bisa dilakukan korban untuk mengatasinya:
1. Mencari Bantuan
Langkah pertama yang bisa dilakukan yaitu mencari bantuan yang berasal dari support system (sistem pendukung). Support system bisa dari orang-orang terdekat seperti keluarga atau teman.
"Mulailah dari support system yang bisa kita jangkau, yang disana ada perlindungan rasa aman dan nyaman, bisa mendampingi tanpa nge-judge (menghakimi) dan justru kembali menguatkan," kata Veronica.
NEXT: Menindaklanjuti ke Ranah Hukum
2. Menindaklanjuti ke Ranah Hukum
Menurut Veronica, kasus revenga porn dan NCII perlu diproses secara hukum. Orang-orang terdekat korban dapat membantunya untuk melaporkan kasus tersebut ke lembaga bantuan hukum (LBH) dan kepolisian.
"Tentu dengan bukti-bukti yang juga jangan lupa direkam, tuh. Korban perlu melampirkan bukti-bukti yang ada, kan?" kata Veronica.
"Jadi screenshot chatnya kah, atau kemudian link dari media sosial untuk menyebarkan kah, yang kayak gitu. Nah, bukti-bukti itu harus dikumpulkan ya, dan kalau bisa dibuatkan kronologisnya," sambungnya.
Veronica menyebut korban tidak perlu malu untuk mengumpulkan bukti-bukti tersebut. Pasalnya, menempuh jalur hukum bertujuan agar pelaku jera dan mendapatkan balasan dari apa yang telah ia lakukan.
"Jadi perlu ada support system biar korban nggak merasa sendiri," kata Veronica.
3. Melapor ke Platform Digital
Langkah selanjutnya, korban dapat dilakukan yaitu melaporkan unggahan ke platform digital. Tujuannya, agar platform tersebut menghapus konten yang sudah tersebar sebelumnya.
"Terus kalau misalnya pun ada di web segala macam, bisa dilapor ke Kominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) bisa," tutur Veronica.
BACA JUGA
4. Berkonsultasi ke Profesional
Korban NCII dan revenge porn tentu merasakan dampak psikologis yang cukup besar. Maka dari itu, diperlukan intervensi terapi berupa bantuan profesional.
"Jadi konsultasi, terapi ke psikolog klinis gitu kan, pendampingan untuk itu," kata Veronica.
Veronica menambahkan, setiap orang memiliki waktu yang berbeda untuk pulih. Oleh karena itu, dukungan diperlukan hingga korban bisa kembali normal.
"Jadi kita harus sesuaikan dengan phase-nya (alur) gitu. Dampingi sesuai dengan phase-nya," pungkasnya.
Simak Video "Video: Viral Cuci Muka Pakai Air Garam, Aman Buat Kulit?"
[Gambas:Video 20detik]
(hnu/naf)











































