Waspada Demam Tifoid, Rawan Menyerang Saat Sanitasi Tak Memadai

Izzah Putri Jurianto - detikHealth
Minggu, 28 Mei 2023 04:40 WIB
Foto: BSIP/UIG Via Getty Images
Jakarta - Demam tifoid atau tipes adalah penyakit yang kerap kita dengar sehari-hari. Meski bukanlah jenis penyakit baru, demam tifoid nyatanya tak bisa diremehkan. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) mencatat ada hingga 9 juta orang menderita demam tifoid dan 110.000 di antaranya meninggal dunia pada tahun 2019.

Karena itu, detikers perlu mengenali apa itu demam tifoid atau tipes ini demi menyiapkan upaya pencegahan. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut pembahasan selengkapnya mengenai gejala, penyebab, sekaligus upaya pencegahan dan perawatan demam tifoid.

Apa Itu Demam Tifoid?

Secara umum, demam tifoid adalah istilah penyakit yang merujuk pada infeksi akibat bakteri Salmonella Typhi. Di Indonesia sendiri, penyakit ini lebih dikenal sebagai tipes. Mengutip dari website Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization), penyebaran bakteri biasanya terjadi melalui makanan atau air yang terkontaminasi.

Jika bakteri Salmonella Typhi tertelan melalui makanan atau air yang dikonsumsi tadi, maka mereka akan menyebar melalui aliran darah. Penyebab lain yang bisa membuat seseorang terjangkit demam tifoid adalah peningkatan resistensi tubuh terhadap antibiotik.

Gejala Demam Tifoid

Seperti dijelaskan sebelumnya, demam tifoid hinggap di diri manusia akibat bakteri Salmonella Typhi. Gejala yang dialami setiap orang punya kemiripan, meski tidak dapat dipungkiri kalau mungkin ada orang yang tingkat keparahannya lebih tinggi. Seperti informasi dari Kemenkes, berikut adalah beberapa gejala yang umum terjadi saat mengalami demam tifoid.

  1. Demam
  2. Sakit kepala
  3. Lemah dan lelah
  4. Nyeri otot
  5. Batuk kering
  6. Kehilangan nafsu makan hingga berat badan menurun
  7. Sakit perut

Dalam beberapa kasus, orang yang mengalami demam tifoid mungkin timbul ruam pada tubuhnya, komplikasi, hingga kematian. Untuk benar-benar memastikan apakah kamu terjangkit penyakit ini, diperlukan tes darah.

Cara Mencegah Demam Tifoid

Seringkali, kasus demam tifoid ditemukan di tempat-tempat yang punya sanitasi buruk dan kekurangan air minum. Oleh karenanya, upaya perbaikan kedua fasilitas tersebut dapat mencegah risiko demam tifoid.

Tak hanya itu, untuk mencegah demam tifoid, detikers bisa mendapatkan vaksin tifoid dari lembaga kesehatan. Akan tetapi, penting untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Penyebaran demam tifoid juga bisa dicegah dengan menghindari kontak terlalu dekat dengan pasien yang sedang sakit. Hindari pula penggunaan alat makan atau alat mandi yang sama.

Terakhir, bagi pasien yang sedang menderita tipes, hentikan dulu aktivitas memasak atau menyajikan makanan di rumah. Sebab, bukan tak mungkin jika bakteri nantinya menyebar melalui makanan yang dihidangkan.

Perawatan Demam Tifoid

Menurut informasi WHO, demam tifoid bisa diobati dengan antibiotik, walau ada kemungkinan terjadi resistensi antimikroba. Jika hal ini terjadi, nantinya akan ada opsi untuk menjalani proses pengobatan yang lebih sulit dan memakan biaya cukup tinggi.

Meski sudah menjalani metode pengobatan tertentu, setiap orang yang pernah terjangkit tipes masih mungkin menyebarkan bakterinya ke orang lain. Hal ini bisa terjadi melalui pelepasan bakteri di feses.

Oleh karenanya, penting bagi pasien yang terkena demam tifoid untuk selalu minum antibiotik sesuai resep yang dianjurkan dokter. Menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan dengan sabun setelah dari kamar mandi atau sebelum makan juga patut dilakukan.

Simak Video "Video Uji Lab Makan Gratis yang Bikin Keracunan: Ada Salmonella-E. coli"


(fds/fds)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork