Penyanyi legendaris, Tina Turner, meninggal dunia pada Rabu (24/5/2023) di usia 83 tahun. Menyusul banyaknya pertanyaan terkait penyebab kematian Tina Turner, kini muncul laporan bahwa sosok legenda tersebut meninggal karena penyakit yang diidapnya sudah sangat lama.
Memang dalam beberapa tahun terakhir, Tina Turner sempat dikabarkan mengidap sejumlah penyakit. Di antaranya yakni kanker usus pada 2016, kemudian menjalani transplantasi ginjal pada 2017, dan stroke pada 2013. Tina Turner dikenal hidup dengan tekanan darah tinggi hampir seumur hidupnya.
Pihak humas Tina Turner sempat melaporkan, penyebab kematian Turner adalah 'sakit lama'. Namun hingga kini, belum ada informasi yang spesifik terkait pemicu kematian Turner.
Turner juga sempat terbuka perihal beberapa masalah kesehatan yang dihadapinya beberapa tahun terakhir. Di antaranya yakni kanker usus, stroke, tekanan darah tinggi, gagal ginjal, hingga gangguan stres pasca trauma lantaran sempat menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) oleh suaminya, Ike Turner.
Dalam memoarnya tertulis, Tina Turner menderita stroke pada Oktober, terhitung tiga bulan setelah pernikahan keduanya dengan Erwin Bach.
"Saya tiba-tiba terbangun dan panik," tulis Tina Turner saat itu, dikutip dari Today, Senin (29/5/2023).
"Petir menghantam kepala dan kaki kanan saya, setidaknya begitulah rasanya. Saya merasakan sensasi lucu di mulut saya yang membuat saya sulit untuk meminta bantuan Erwin. Saya curiga itu tidak baik, tapi itu lebih buruk dari yang pernah saya bayangkan. Saya mengalami stroke," imbuhnya.
Dalam memoarnya tersebut juga tertulis, Tina Turner didiagnosis menderita darah tinggi sudah sejak 1978. Semenjak itu, ia meminum obat pil sekali sehari. Namun alih-alih berkeinginan untuk sembuh, Turner memilih untuk menerima penyakitnya dan berpikir bahwa tekanan darah yang selalu dalam kisaran tinggi adalah normal baginya.
"Saya percaya bahwa tubuh saya mulai bereaksi untuk bekerja dengan tekanan darah tinggi dan obat-obatan, dan itulah alasan saya tidak dapat mencapai catatan saya," beber Tina Turner sat itu.
Namun kemudian, tekanan darah yang tidak terkelola menyebabkan masalah ginjal dan kerusakan jantung. Saat itu, dokter menyebut fungsi ginjal Tina Turner hanya tersisa 35 persen, hingga kemudian menurun menjadi 5 persen. Setelah sempat menjalani cuci darah, Tina Turner akhirnya menerima transplantasi ginjal dari Erwin Bach.
Simak Video "Video 548 Pasukan Putih Dikerahkan Pramono untuk Bantu Penanganan Stroke "
(vyp/kna)