Ternyata Ini Alasan Orang Jepang Kurus-kurus Meski Doyan Makan Nasi

Ternyata Ini Alasan Orang Jepang Kurus-kurus Meski Doyan Makan Nasi

Dinda Zahra - detikHealth
Selasa, 30 Mei 2023 09:49 WIB
Ternyata Ini Alasan Orang Jepang Kurus-kurus Meski Doyan Makan Nasi
Rahasia orang Jepang tetap langsing meskipun gemar makan nasi. (Foto: Khadijah Nur Azizah/detikHealth)
Jakarta -

Pernahkah dibuat penasaran, kenapa orang Jepang memiliki tubuh ramping dibanding orang Indonesia padahal sama-sama makan nasi? Ternyata kuncinya ada pada diet tradisional Jepang.

Makanan tradisional Jepang sebagian besar segar dan tidak diproses, dengan sangat sedikit bahan olahan dan gula. Faktanya, ini tidak berbeda dengan makanan Cina. Namun, karena Jepang merupakan negara gugusan pulau, penduduknya mengonsumsi lebih banyak ikan dibandingkan dengan negara Asia lainnya.

Orang Jepang juga makan ikan mentah dalam sushi dan sashimi, ditambah beberapa makanan asinan, fermentasi, dan asap.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kacang kedelai, biasanya berbentuk tahu atau edamame segar, merupakan bagian penting dari makanan orang Jepang, bersama dengan kacang lain seperti aduki. Produk kacang kedelai fermentasi, seperti miso dan natto adalah makanan pokok yang populer. Natto secara tradisional dikonsumsi saat sarapan dan memiliki efek menguntungkan pada usus dan mendukung pembekuan darah.

Mereka juga mengonsumsi berbagai macam sayuran darat dan laut, seperti rumput laut, yang dikemas penuh dengan mineral penambah kesehatan dan dapat membantu menurunkan tekanan darah. Buah sering dikonsumsi saat sarapan atau sebagai hidangan penutup, terutama apel Fuji, jeruk keprok, dan kesemek.

ADVERTISEMENT

Selain menjaga pola makan, orang Jepang gemar meminum teh hijau, khususnya teh matcha. Ini adalah teh hijau bubuk yang ditumbuk batu dan memiliki senyawa antioksidan yang tinggi yang dikenal sebagai katekin. Senyawa ini telah dikaitkan berfungsi untuk melawan kanker, virus, dan penyakit jantung.

Bukan Cuma Kurus, tapi Sehat

Sebuah studi oleh British Medical Journal menemukan bahwa mereka yang mengikuti pedoman diet Jepang memiliki risiko kematian dini akibat serangan jantung dan stroke lebih rendah. Pola makan tradisional yang tinggi kedelai dan ikan juga memainkan peran penting dalam mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

Orang Jepang juga memiliki tingkat obesitas terendah di antara pria dan wanita serta harapan hidup yang panjang.

Pulau Okinawa, yang terletak di Jepang paling Selatan, memiliki jumlah centenarian atau seseorang yang telah hidup 100 tahun tertinggi di dunia serta risiko penyakit terkait usia terendah. Ini sebagian besar disebabkan pola makan tradisional mereka yang rendah kalori dan lemak namun tinggi nutrisi.

Next: Terbiasa berhenti makan sebelum kenyang

Mengikuti Pepatan 'Hara Hachi Bu'

Secara tradisional, orang Jepang cenderung memiliki sikap makan yang sehat. Mereka memiliki pepatan "hara hachi bu" yang artinya makan sampai 80 persen kenyang. Tak jarang, filosofi ini diajarkan kepada anak-anak muda.

Cara orang Jepang menyajikan makanan juga merupakan kunci. Daripada makan satu piring besar, mereka sering makan dari mangkuk kecil sambil menikmati beberapa hidangan berbeda, biasanya nasi, miso, ikan, atau daging, lalu dua atau tiga hidangan sayuran.

Orang Jepang juga sangat percaya pada 'pengekangan fleksibel' dalam hal suguhan dan makanan ringan, menikmatinya dari waktu ke waktu tapi dalam porsi kecil.

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Video: Merebaknya 'Rokok Zombie' di Jepang, Picu Kejang-Hilang Kesadaran"
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)
Anti Buncit ala Jepang
13 Konten
Gaya hidup dan pola makan di Jepang patut ditiru. Mereka bisa menjaga badan tetap fit bahkan bebas dari perut buncit meski makan tiga kali sehari, ini rahasianya.

Berita Terkait