.webp)
Viral seorang ABG 16 tahun di India dibunuh oleh pacarnya secara brutal di New Delhi, Minggu kemarin. Pelaku kini diperiksa polisi, sudah ditahan selama dua hari.
Gadis itu ditikam sebanyak 22 kali oleh pelaku, yakni Sahil, dan dipukul dengan lempengan batu di jalanan. Rekaman video yang kemudian viral di media sosial mirisnya memperlihatkan suasana sekitar orang-orang yang nampak tak turun tangan dengan tindakan keji tersebut.
Orang-orang malah hanya menonton dan melewatinya saat penyerangan brutal berlangsung. Tampak hanya satu orang yang mulanya mencoba melerai dengan menarik pelaku untuk menjauhi korban, tetapi kemudian dirinya juga mundur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bystander Effect?
Bystander effect kerap dikaitkan dengan kondisi banyak orang memilih tidak ikut campur atau menolong saat terjadi penyerangan kejahatan. Biasanya, semakin banyak orang yang 'hanya' menonton, semakin kecil kemungkinan di antara mereka bertindak untuk menolong meskipun keadaannya terbilang genting.
Sebaliknya, menurut psikolog klinis Arrundina Puspita Dewi, MPsi, jika lebih sedikit orang di lokasi kejadian, kemungkinan pertolongan lebih tinggi dilakukan orang-orang.
"Biasanya rame-an nih yang begitu. Jadi merasanya bukan tanggung jawab satu orang saja untuk bertindak. Makanya seringkali diam saja, karena mikirnya ada orang lain juga di sekitar yang akan bantu si korban," kata dia kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Sementara polisi yang menangani kasus tersebut, mengatakan gadis itu memiliki 34 luka di tubuhnya.
"Mereka menjalin hubungan, tetapi mereka bertengkar pada hari Minggu. Remaja itu berencana menghadiri ulang tahun putra temannya. Pria itu mengikutinya dan menikamnya berkali-kali dan memukulnya dengan batu," kata seorang pejabat senior.
Pembunuhnya, seorang teknisi AC, ditangkap dari Bulandshahr Uttar Pradesh kemarin,
Sahil telah mengakui pembunuhan tersebut dan mengaku kesal karena pacarnya yang sudah tiga tahun menjalin hubungan, ingin putus dengannya.
"Dia bilang dia marah karena gadis itu mengabaikannya selama beberapa waktu," kata sumber polisi.
(naf/up)
