Diprediksi Akan Ada 65 Juta Kasus COVID Per Minggu, China: Masih Aman Terkendali

Diprediksi Akan Ada 65 Juta Kasus COVID Per Minggu, China: Masih Aman Terkendali

Vidya Pinandhita - detikHealth
Jumat, 02 Jun 2023 12:00 WIB
Diprediksi Akan Ada 65 Juta Kasus COVID Per Minggu, China: Masih Aman Terkendali
Ilustrasi situasi pandemi COVID-19 di China. Foto: AP Photo/Andy Wong
Jakarta -

Muncul prediksi, bakal ada 65 juta kasus baru COVID-19 per minggu di China pada akhir Juni ini. Hal itu mengacu pada spesialis penyakit pernapasan ternama, Zhong Nanshan. Disebutkannya, lonjakan kasus tersebut terjadi saat gelombang COVID-19 di China berada pada puncaknya.

Ia menyampaikan prediksinya dalam sebuah konferensi di kota Guangzhou, China selatan, minggu lalu. Mengingat, gelombang saat ini adalah yang kedua sejak China tiba-tiba mencabut kebijakan ketat zero COVID pada Desember 2023. Lewat kebijakan tersebut, mereka menerapkan penguncian yang keras dan pengujian (testing) yang sering.

Diklaim 'Stabil dan Terkendali'

Seorang peneliti Divisi Penyakit Menular di Pusat Pengendalian Penyakit China (CDC), Wang Liping, menyebut jumlah pasien demam di klinik memang meningkat sejak April. Namun, jumlah keseluruhannya masih lebih rendah dibandingkan puncak COVID-19 di gelombang sebelumnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, sebagian besar pasien mengalami gejala ringan.

"Oleh karena itu, berdasarkan data pemantauan kami dari berbagai saluran, epidemi yang disebabkan oleh strain varian XBB akan berlanjut untuk sementara waktu di masa mendatang, tetapi situasi pencegahan dan pengendalian epidemi di seluruh negeri stabil dan dapat dikendalikan," bebernya, dikutip dari ABC News, Jumat (2/6/2023).

ADVERTISEMENT

Menurut peneliti lainnya di CDC, Chen Cao, mengacu pada pantauan, tiga varian Corona yang paling banyak tersebar di China adalah subvarian Omicron XBB, yang juga menyebar di skala internasional.

"Dengan peningkatan konstan varian mutan impor dan penurunan tingkat antibodi populasi kita, infeksi varian XBB cenderung meningkat," ungkap Dr Chen.




(vyp/vyp)

Berita Terkait