Fakta-fakta Seputar 'Virus Zombie', Berpotensi Jadi Pandemi Baru Susul COVID-19

Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan sejumlah ahli di dunia kini menyoroti potensi kemunculan 'Disease X', yakni penyakit yang belum diketahui pasti jenis dan sumbernya namun dikhawatirkan bakal menjadi pandemi baru menyusul COVID-19.

Seiring beredarnya penjelasan dan prediksi perihal akan seperti apa disease X, sejumlah ahli juga menyoroti potensi kemunculan 'virus Zombie'.

Virus ini dijuluki sebagai virus Zombie bukan karena kemampuannya untuk mengubah manusia menjadi layaknya Zombie di film-film. Julukan ini diberikan lantaran virus-virus ini sudah ada sejak berabad-abad lalu, namun terkunci dalam permafrost atau lanskap beku. Berikut adalah fakta-fakta seputar virus Zombie.

1. Imbas perubahan iklim dan pemanasan global

Perubahan iklim dan pemanasan global yang semakin meningkat setiap tahunnya dikhawatirkan bisa membuat virus-virus yang sebelumnya terjebak dalam lapisan es ini kembali bangkit dan mengancam manusia.

Suhu yang terus memanas dapat membuat sebagian besar es mencair dan melepaskan mikroba ini ke dunia luar. Ketika bebas, patogen yang hingga saat ini belum diketahui jenisnya dikhawatirkan dapat menginfeksi manusia ataupun hewan.

"Risiko pasti akan meningkat dalam konteks pemanasan global, di mana pencairan permafrost akan terus meningkat, dan lebih banyak orang akan menghuni Kutub Utara," Jean-Michel Claverie, ahli biologi komputasi di Universitas Aix-Marseille di Prancis yang mempelajari ilmu kuno dan virus eksotis, kata CNN, dikutip dari Live Science.

Baca juga: Begini Dampak Jika 'Virus Zombie' Bangkit, Bukan Bikin Manusia Jadi Mayat Hidup

2. Terdapat kurang lebih 8 jenis virus Zombie

Sejauh ini, para ilmuwan baru hanya mempelajari virus-virus permafrost yang menginfeksi organisme sel tunggal atau disebut amoeba. Sebab, virus ini dinilai tidak berbahaya dan memberikan model yang baik untuk virus lainnya yang mungkin masih tersembunyi dalam lapisan es.

8 virus Zombie yang dikhawatirkan akan bangkit kembali akibat pemanasan global, antara lain, Pithovirus sibericum, Molivirus sibericum, Pithovirus mammoth, Pandoravirus mammoth, Pandoravirus yedoma, Megavirus mammoth, Pacmanvirus lupus, dan Cedratvirus lena.

Hingga saat ini, memang belum ada kasus manusa yang terinfeksi oleh virus-virus ini. Namun, para ahli mewanti-wanti bahwa dengan semakin banyaknya permafrost yang mencair, maka semakin besar juga kemungkinan virus mematikan dapat mengancam dunia.

Baca juga: Duduk Perkara Kabar 'Halu' Swedia Resmikan Seks sebagai Olahraga

NEXT: Daftar penyakit lain yang diduga WHO berpotensi menjadi pandemi baru

Simak Video "Video Pakar: Flu Burung Picu Pandemi yang Lebih Parah Dibanding Covid-19"

(vyp/vyp)