Viral Cerita Pasangan Batal Nikah gegara Thalasemia, Ini Awal Mulanya

Viral Cerita Pasangan Batal Nikah gegara Thalasemia, Ini Awal Mulanya

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Rabu, 07 Jun 2023 13:15 WIB
Viral Cerita Pasangan Batal Nikah gegara Thalasemia, Ini Awal Mulanya
Ilustrasi menikah (Foto: Getty Images/Csondy)
Jakarta -

Thalassemia atau thalasemia belakangan menjadi trending topik di Google. Banyak yang penasaran terkait kondisi tersebut lantaran disebut-sebut menjadi pemicu tidak boleh menikah dan punya anak.

Seperti misalnya, kisah pasangan di Malaysia yang terpaksa membatalkan rencana pernikahan mereka setelah tahu keduanya pembawa thalasemia. Farra Diana, 27, membagikan kisah memilukannya pada 27 Mei hingga viral di Twitter.

Farra bercerita bahwa mantan tunangannya yang bernama Ashraff itu awalnya telah memberitahunya sejak awal kalau ia pembawa thalasemia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Farra sempat mengabaikannya lantaran berpikir bahwa dirinya bukanlah pembawa penyakit tersebut. Kendati begitu, ia pun memutuskan untuk menguji tes thalasemia setelah bertunangan. Hasilnya ternyata bikin syok.


Setelah mengetahui keduanya pembawa thalasemia, Farra dan suaminya pun menghabiskan waktu beberapa bulan untuk berdiskusi terkait hal tersebut. Hingga akhirnya, keduanya memilih untuk berpisah lantaran tak ingin anak-anak mereka mengidap thalasemia mayor.

ADVERTISEMENT

"Dia adalah pembawa thalasemia. Dia memberi tahu saya dari awal. Tapi saya pikir saya normal. Saya bahkan tidak pernah melakukan pemeriksaan. Saya melakukan tes setelah kami bertunangan, sebagai tindakan pencegahan. Ternyata saya seorang pembawa. Jadi, risiko terkena thalasemia major ada di sana," ucapnya dikutip dari Straits Times.

"Kami ingat anak-anak yang kami asuh sebelumnya. Kami harus memberi mereka darah setiap malam, dan mereka harus bergantung pada transfusi darah. Betapapun sedihnya kami," kata Farra.

"Mereka mengungkapkan perasaannya dan mempertanyakan mengapa mereka harus menderita penyakit seperti itu. Jadi saya setuju (untuk berpisah) apalagi ketika dia (mantan tunangan) berkata, kami tidak boleh egois. Kami jatuh cinta dan itu juga merupakan berkah. Tapi, kita perlu kasihan pada anak-anak," lanjutnya lagi.

Next: Haruskah Batal Menikah?

Spesialis penyakit dalam konsultan hematologi dan onkologi medik Prof dr Zubairi Djoerban, SpPD-KHOM, mengungkapkan bahwa menikah boleh saja dilakukan lantaran itu adalah hak asasi manusia.

"Asal mereka tahu kalau menikah, ada kemungkinan anaknya terkena thalasemia," ucapnya saat dihubungi detikcom, Rabu (7/6/2023).

Namun ia mengingatkan jika kedua pasangan memiliki risiko, maka penyakit thalasemia dapat menurun ke calon anak kelak. Begitu juga jika dua orang pembawa sifat thalasemia melakukan perkawinan, kemungkinan anak lahir dengan thalasemia sebesar 25 persen.

Jika pasien thalasemia mayor menikah dengan orang tanpa thalasemia, maka semua anaknya adalah pembawa sifat atau mengidap thalasemia minor.

Sebagai informasi, thalasemia adalah penyakit darah yang menyebabkan tubuh tidak bisa memproduksi hemoglobin (HB) yang cukup. Ketika HB tidak cukup, artinya akan terjadi anemia yang menyebabkan sel darah merah tidak bisa berfungsi dengan baik.

Usia dari sel darah merah menjadi lebih pendek sehingga hanya sedikit sel darah merah sehat di dalam sirkulasi darah pasien thalasemia. Hal ini yang menyebabkan pasien tak jarang membutuhkan transfusi darah.

"Untuk diketahui, sel darah merah ini membawa oksigen untuk diedarkan ke semua sel dalam tubuh. Oksigen ini amat diperlukan agar sel berfungsi normal," jelas dr Beri.

Halaman 2 dari 2
(suc/naf)

Berita Terkait