Gejala Flu Singapura pada Anak, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Kholida Qothrunnada - detikHealth
Rabu, 07 Jun 2023 17:45 WIB
Ilustrasi ruam di kulit, salah satu gejala flu Singapura. Foto: iStockphoto
Jakarta - Flu Singapura adalah penyakit flu yang disebabkan oleh infeksi virus, yang seringnya menyerang bayi maupun anak-anak. Dalam bahasa kedokteran, flu Singapura termasuk penyakit hand, mouth, and foot disease (HMFD) atau golongan penyakit tangan, kaki, dan mulut.

Shah, dkk, (2003) dalam Singapore Medical Journal menyebutkan bahwa awal kemunculan HFMD di Singapura terjadi pada tahun 1972. Kemudian, penyakit ini telah menginfeksi 104 anak-anak dalam 3,5 bulan.

Sejak saat itu, semakin flu Singapura meluas ke beberapa negara lain, dan terus mengalami peningkatan.

Lebih lanjut agar orang tua bisa waspada, simak penjelasan tentang gejala flu Singapura pada anak, penyebab, cara penanganan, hingga informasi apakah penyakit ini berbahaya? Berikut ulasannya.

Gejala Flu Singapura

Gejala flu Singapura tidak dimulai dengan batuk-pilek. Dilansir dari laman EMC Health Care oleh Spesialis Anak RS EMC Sentul, dr Amy Diana Ruth Oppusunggu, Sp.A, dan yankes.kemkes.go.id, berikut merupakan gejala flu Singapura secara umum:

  • Diawali dengan demam 1-3 hari
  • Sakit tenggorokan
  • Bayi dan balita mudah tersinggung.
  • Muncul lecet atau luka di mulut
  • Ruam di tangan dan kaki
  • Disertai tidak ada nafsu makan
  • Muncul sariawan (bisa di lidah, gusi, atau pipi sebelah dalam)
  • Dalam beberapa kasus, luka tersebut juga kerap muncul di siku, bokong, lutut, dan selangkangan
  • Adanya bercak kemerahan seperti lenting pada tangan, mulut dan kaki
  • Bintik-bintik seperti lenting dengan ukuran 4-8 mm

Flu Singapura jarang menyerang orang dewasa, apalagi bagi mereka yang punya kekebalan tubuh yang lebih baik. Pada orang dewasa, gejalanya biasanya hanya berupa sariawan.

Penyebab Flu Singapura

Flu Singapura disebabkan oleh infeksi virus Coxsackievirus. Coxsackievirus sendiri merupakan bagian dari kelompok virus Enterovirus .

Virus ini menyebar dengan mudah dari satu orang ke orang lain. Oleh sebab itu, flu Singapura menular dan bisa menyebar melalui:

  • Kontak langsung saat berbicara
  • Droplet atau cairan dari hidung/tenggorokan yang keluar saat bersin
  • Air liur atau ludah yang terlempar saat batuk
  • Barang-barang yang telah terkontaminasi oleh kotoran penderita
  • Penularan kontak tidak langsung juga mungkin terjadi, seperti melalui penggunaan baju, handuk, peralatan makan, atau mainan secara bersama-sama.

Cara Mengobati Flu Singapura

Karena flu Singapura disebabkan oleh virus, jadi pengobatannya disesuaikan dengan gejala yang muncul (symptomatic) dan bisa diobati di rumah. Dengan demikian, tidak ada obat khusus yang digunakan untuk mengobati flu Singapura.

Pasalnya, gejala flu Singapura yang timbul biasanya ringan, sehingga dapat hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari tanpa pengobatan di rumah sakit.

Dokter biasanya memberikan cara yang bisa dilakukan agar flu Singapura cepat sembuh, antara lain:

  • Multivitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh
  • Obat penurun panas untuk mengatasi demam (obat yang cocok dikonsumsi oleh anak-anak)
  • Salep untuk bintik pada kulit
  • Melakukan pola hidup sehat agar daya tahan tubuh terjaga
  • Istirahat yang cukup dibarengi dengan banyak minum minuman dingin untuk mengurangi sakit tenggorokan
  • Hindari makanan atau minuman asam dan pedas, untuk menghindari rasa perih pada luka.

Apakah Penyakit Flu Singapura Bahaya?

Dilansir laman Universitas Gadjah Mada, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Paru FK, dr Sumardi, SpPD, KP., mengatakan bahwa flu Singapura bukan penyakit yang berbahaya.

"Masyarakat tidak boleh panik, karena (flu Singapura) tidak mematikan. Namun, jangan remehkan flu ini, terutama bagi mereka yang daya tahan tubuhnya rendah, seperti anak-anak terutama bagi anak yang menderita asma, gangguan jantung, dan kanker paru-paru," ungkap Sumardi, dikutip detikHealth dari ugm.ac.id.

Walaupun bukan termasuk penyakit serius, flu Singapura bisa menular. Secara umum, semua pasien bisa sembuh dari flu Singapura dalam 7 sampai 10 hari (tanpa perawatan medis dan komplikasi jarang terjadi.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera hubungi dokter jika anak mengalami demam tinggi, karena beberapa anak bisa mengalami kejang bila suhu tubuhnya 41 °C atau lebih. Sebagian anak juga bisa sangat rewel dan sulit makan atau minum, sehingga mengalami dehidrasi dan perlu dirawat.

Flu Singapura bisa bahaya dan mematikan jika ada komplikasi lain yang menyertai. Misalnya, merambat ke otak hingga menyebabkan radang otak.

Namun, jarang ada pasien yang mengalami meningitis "aseptik" atau virus. Di mana orang tersebut akan mengalami demam, sakit kepala, leher kaku, maupun sakit punggung.

Apabila terjadi gejala tersebut, pasien mungkin perlu dirawat di rumah sakit selama beberapa hari untuk mendapatkan perawatan khusus dari dokter.

Itu tadi informasi seputar gejala flu Singapura beserta penyebab, hingga cara mengobatinya. Semoga penjelasan di atas bisa membantu detikers, terutama orang tua agar lebih paham terkait penyakit yang rentan menyerang anak-anak ini.

Simak Video "Video IDAI: Banyak Kasus Pneumonia Anak di RI Disebabkan Influenza"


(khq/inf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork