Saat terinfeksi, rongga ini akan terisi lendir dan terjadi pembengkakan pada selaput lendir sehingga membuat sumbatan.
Lantas seperti apa gejala, penyebab, faktor risiko, hingga cara penanganan sinusitis? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini yang dilansir dari Healthline.
Gejala Sinusitis
Umumnya gejala sinusitis cukup bervariasi. Setiap orang bisa saja mengalami gejala yang berbeda-beda.
Selain itu, gejala sinusitis juga dibedakan berdasarkan jenisnya, yaitu gejala sinusitis secara umum, gejala sinusitis akut, dan gejala sinusitis kronis.
Untuk lebih jelasnya simak gejala sinusitis berikut berdasarkan jenisnya.
Gejala Sinusitis Secara Umum
Berikut beberapa gejala umum dari sinusitis:
- Hidung tersumbat atau meler
- Lendir atau ingus berwarna hijau atau kekuningan
- Rasa sakit di area wajah, terutama hidung, pipi, mata, dan dahi
- Sakit tenggorokan
- Batuk
- Bau mulut (halitosis)
Beberapa pasien juga melaporkan gejala lain seperti kesulitan mencium bau, sakit telinga, sakit gigi, hingga demam.
Gejala Sinusitis Akut
Biasanya, gejala penyakit sinusitis akut berlangsung selama 4-12 minggu. Kadang-kadang gejala ini akan menghilang lalu muncul kembali dengan tingkat keparahan yang lebih berat.
Berikut gejala-gejala dari infeksi sinus akut:
- Lendir atau ingus kental berwarna hijau atau kekuningan
- Lendir mengalir hingga ke belakang tenggorokan
- Hidung tersumbat
- Kesulitan bernapas
- Pembengkakan dan rasa sakit di bagian mata, hidung, pipi, dan dahi
- Rasa sakit ketika menundukkan kepala
- Sakit telinga
- Sakit kepala
- Sakit gigi
- Kesulitan mencium bau
- Batuk
- Kelelahan
- Demam
Gejala Sinusitis Kronis
Tanda-tanda dan gejala dari infeksi sinus kronis tidak jauh berbeda dengan sinus akut. Namun, gejala sinusitis kronis berlangsung lebih lama dan bisa menyebabkan kelelahan berlebihan.
Selain itu, kemungkinan penderita sinus kronis tidak akan mengalami demam apabila infeksi sinus berlangsung dalam jangka panjang.
Penyebab Sinusitis
Sinusitis bisa disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur. Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, mempunyai alergi, asma, atau penyumbatan struktural pada hidung memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit ini.
Sinus adalah rongga yang terletak di dekat hidung dan mata Anda. Sinus sendiri terbagi menjadi beberapa lokasi, yaitu:
- Sinus ethmoidal, terletak di antara kedua mata
- Sinus maksilaris, terletak di bawah mata
- Sinus sphenoidal, terletak di belakang mata
- Sinus frontal, terletak di atas mata
Rongga sinus dengan ukuran terbesar adalah sinus maksilaris, rongga inilah yang paling sering terkena infeksi. Infeksi sinus sendiri dapat disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur.
Infeksi tersebut mengakibatkan peradangan dan pembengkakan yang dapat menyumbat sinus. Berikut beberapa penyebab sinusitis:
- Polip hidung atau pertumbuhan jaringan di saluran hidung atau sinus
- Deviasi septum atau tulang hidung bengkok
- Infeksi saluran pernapasan seperti pilek atau flu
- Rhinitis alergi
- Sistem imun tubuh yang rendah
Faktor-faktor Risiko
Hampir semua orang bisa terkena penyakit sinusitis. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kondisi ini. Beberapa di antaranya yaitu:
- Memiliki struktur hidung yang tidak normal (deviasi septum, tumor, atau polip hidung)
- Menderita penyakit dengan gangguan imun tubuh (HIV/AIDS atau fibrosis kistik)
- Aktif merokok atau sering terpapar asap rokok
- Sering terpapar alergen, seperti debu atau bulu binatang
- Mengidap penyakit saluran pernapasan, seperti asma
- Sensitif terhadap obat-obatan tertentu, seperti aspirin
Cara Menangani Sinusitis
Pengobatan sinusitis tergantung pada tingkat keparahannya. Jika masih dalam kondisi ringan, dokter akan memberikan obat sinusitis semprot atau obat dekongestan.
Jika mengalami gejala sakit kepala yang ringan, Anda dapat mengkonsumsi obat yang mengandung penghilang rasa sakit.
Selain itu, dokter mungkin akan meresepkan antihistamin atau obat kortikosteroid yang disemprotkan ke hidung.
Hal ini bertujuan untuk mengurangi pembengkakan sinus. Metode ini sangat efektif bagi penderita sinus yang juga mengalami polip hidung.
Biasanya, peradangan pada sinus adalah sebuah kondisi yang disebabkan oleh infeksi, dan dokter pun akan meresepkan obat yang mengandung antibiotik.
Selain itu, dokter juga mungkin melakukan prosedur pembedahan sinus pada kasus yang disebabkan oleh infeksi jamur, septum hidung yang menyimpang, atau polip hidung.
Selain pengobatan medis, terdapat pula beberapa cara penanganan sinus yang bisa dilakukan sendiri di rumah antara lain:
- Menghirup uap
- Rajin membersihkan saluran hidung
- Tidur dengan kepala diangkat
- Kompres air hangat
Itulah penjelasan tentang gejala sinusitis, penyebab, faktor risiko, hingga cara penanganannya. Semoga informasi ini bermanfaat ya detikers.
Simak Video "Mengenal Apa Itu Sinusitis dan Penyebabnya"
(inf/inf)