Netizen dibuat takjub atas pencapaian Putri Ariani, gadis 17 tahun yang berhasil mendapatkan golden buzzer dari Simon Cowel dalam penampilannya di America's Got Talent. Putri juga sukses masuk ke babak semifinal.
Ia sudah memulai karier bernyanyi sejak usia dua tahun. Hobi menyanyi muncul sejak dirinya sering meniru bunyi suara yang didengarkan.
Dengan dukungan orangtua, Putri juga kemudian mengasah kemampuan bernyanyinya, sambil bermain piano, hingga berkali-kali memenangkan perlombaan. Ia bahkan sempat membawakan lagu Song of Victory di acara pembukaan pesta olahraga disabilitas se-Asia di 2018.
Putri spesial lantaran terlahir prematur di usia enam bulan dengan kondisi retinopathy of prematurity (ROP).
Penyakit Apa Itu?
ROP merupakan penyakit yang memicu kebutaan karena perkembangan tidak normal dari pembuluh darah pada retina. Khususnya pada bayi yang lahir prematur.
Sejak usia tiga bulan putri dinyatakan buta total.
Mata sering dibandingkan dengan kamera. Bagian depan mata berisi lensa yang memfokuskan gambar di bagian dalam belakang mata. Area ini, yang disebut retina, ditutupi dengan sel saraf khusus yang bereaksi terhadap cahaya.
Di bawah retina terdapat jaringan pembuluh darah. Pembuluh darah ini normalnya tumbuh dengan cepat pada beberapa minggu terakhir sebelum bayi lahir. Jika bayi lahir prematur, mungkin ada masalah dengan pertumbuhan ini.
Pada beberapa bayi prematur, pembuluh darah tumbuh di bagian mata yang bukan tempatnya. Ini dapat menyebabkan jaringan parut terbentuk di dalam mata. Jaringan parut dapat merusak retina dan menyebabkan hilangnya penglihatan secara signifikan.
Apa Pemicunya?
Sebagian besar bayi yang lahir sekitar 2 bulan atau lebih secara prematur atau memiliki berat badan rendah saat lahir akan mengalami retinopati prematuritas. Untungnya, kondisinya seringkali tidak parah, tidak membahayakan penglihatan, dan akan hilang tanpa perlu pengobatan.
Namun, pada beberapa bayi, ROP akan berkembang sangat cepat dan dapat menyebabkan kehilangan penglihatan atau bahkan kebutaan.
Selama bertahun-tahun, dokter telah mengidentifikasi beberapa hal yang tampaknya memperburuk ROP, seperti memasok terlalu banyak oksigen ke bayi prematur. Menghindari hal-hal tersebut telah mengurangi jumlah bayi dengan retinopati prematuritas yang parah, tetapi tidak menghilangkan kondisi tersebut.
Tidak ada cara untuk memprediksi bayi mana yang akan mengalami retinopati prematuritas yang lebih parah. Inilah sebabnya mengapa sangat penting bagi semua bayi yang lahir pada usia 28 minggu atau lebih awal, yang beratnya kurang dari 1.500 gram saat lahir, atau yang ahli neonatologi menganggap mereka berisiko tinggi untuk diperiksa dengan mata. dokter. Ujian ini sering berlangsung 4 sampai 6 minggu setelah kelahiran.
Simak Video "Video: Bukan Cuma Plantar Fasciitis, Shin Splint Juga Bahaya Bagi Pelari Pemula"
(naf/up)