.webp)
Putri Ariani membuat netizen terpukau dan bangga setelah berhasil mendapatkan golden buzzer dari Simon Cowell di America's Got Talent. Dia berhasil masuk ke babak semifinal tanpa terganggu oleh kondisi yang dialaminya sejak lahir.
Gadis 17 tahun itu terlahir prematur di usia enam bulan hingga harus dirawat di dalam inkubator. Saat usianya tiga bulan, baru diketahui Putri mengalami kondisi retinopathy of prematurity (ROP).
Namun, saat itu Putri sempat menjalani operasi dan dibawa ke Singapura untuk menjalani pengobatan. Sayangnya, itu sudah terlambat dan kondisi mata Putri semakin parah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dibawa ke Singapura (untuk perawatan), ternyata sudah telat," tutur Putri yang dikutip dari kanal YouTube The Sungkars, Kamis (8/6/2023).
Putri mengungkapkan mata sebelah kanannya sempat dioperasi. Namun, usaha itu juga tidak berhasil.
"Ini sempat dioperasi (mata kanan), karena lebih besar chance-nya daripada yang kiri. Tapi, takdirnya Allah mungkin nggak, jadi nggak berhasil, dan sudah nggak ada lagi penglihatan," jelasnya.
Meski kondisinya yang tidak berhasil ditangani, Putri ikhlas dan pasrah menerimanya. Menurutnya, kondisi yang dialaminya itu hal yang normal.
"Putri sebenarnya nggak ngerasa gimana-gimana sih. Soalnya, Putri memang nggak punya memori penglihatan. Jadi, menurut Putri, ini normal-normal saja," kata Putri.
ROP adalah suatu penyakit yang memicu kebutaan karena perkembangan yang tidak normal dari pembuluh darah pada retina. Khususnya pada bayi yang lahir prematur.
Bagian depan mata berisi lensa yang berfungsi untuk memfokuskan gambar di bagian dalam belakang mata. Sementara retina adalah bagian yang ditutupi dengan sel saraf khusus yang bereaksi terhadap cahaya.
Di bawah retina terdapat jaringan pembuluh darah. Pembuluh darah ini normalnya tumbuh dengan cepat pada beberapa minggu terakhir sebelum bayi lahir. Jika bayi lahir prematur, mungkin ada masalah dengan pertumbuhan ini.
Pada beberapa bayi prematur, pembuluh darah tumbuh di bagian mata yang bukan tempatnya. Ini dapat menyebabkan jaringan parut terbentuk di dalam mata. Jaringan parut dapat merusak retina dan menyebabkan hilangnya penglihatan secara signifikan. Kondisi ini disebut retinopati prematuritas.
(sao/naf)
