Akibatnya, N harus dirawat di rumah sakit selama 4 hari. Menurut Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kalimantan Timur Rina Zainun, kondisi N sudah mulai membaik, tapi gejala hiperaktifnya masih belum pulih
"Hari ini kita membawa korban untuk rehabilitasi ke BNN Samarinda," jelas Rina kepada detikSulsel, Senin (12/6/2023).
Rehabilitasi dilakukan berdasarkan rekomendasi TRC PPA Kaltim karena khawatir dengan kondisi balita usai meminum air bercampur narkoba.
Di samping itu, Rina mengatakan kondisi balita tersebut masih hiperaktif dan mengoceh tidak jelas. Meski demikian dia sudah bisa berkomunikasi dengan baik. Rencananya, Senin pekan depan N akan kembali dibawa ke rumah sakit untuk melakukan cek kesehatan lagi.
"Kemarin dia masih ngoceh-ngoceh sendiri nggak nyambung, tapi sekarang diajak ngobrol udah nyambung," kata Rina.
"Senin mau kontrol di rumah sakit untuk cek, dan dilakukan rontgen bagian perutnya. Tapi, nggak tau nanti pada saat di rumah entar malam, karena tidak ada infus dan suntikan. Jadi, kita lihat saja malam ini bagaimana bisa tidur normal atau tidak," pungkasnya.
TERUSKAN MEMBACA, KLIK DI SINI
Simak Video "Video Penjelasan Dokter soal Faktor Risiko Penyebab Disabilitas Pada Anak"
(sao/kna)