Pengidap NPD Nggak Cuma Over Pede, Tapi Sering Haus Validasi

Pengidap NPD Nggak Cuma Over Pede, Tapi Sering Haus Validasi

Hana Nushratu - detikHealth
Kamis, 15 Jun 2023 14:30 WIB
Pengidap NPD Nggak Cuma Over Pede, Tapi Sering Haus Validasi
Ilustrasi pengidap NPD. (Foto: Getty Images/iStockphoto/kitzcorner)
Jakarta -

Belakangan, gangguan kepribadian narsistik atau yang akrab dengan istilah Narcissistic Personality Disorder (NPD) ramai dibicarakan di media sosial. Gangguan kepribadian ini bukan sekadar orang yang narsis atau memiliki rasa mencintai diri sendiri (self love) terlalu tinggi.

Menurut psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani, SPsi, MSi, Psi, orang-orang yang mengidap kondisi ini cenderung bisa melakukan segala hal dan selalu merasa dirinya lebih istimewa dibandingkan orang lain. Lebih lanjut, mereka yang mengidap NPD selalu haus akan pengakuan atau validasi dari orang-orang di sekitarnya.

"Mereka berharap diakui superior, padahal prestasinya biasa saja. Banyak sekali fantasi yang mereka alami, kesuksesan, kecantikan, ini-itu dan sebagainya yang sebenarnya nggak seperti itu," ujar Nina, dalam sesi bincang detikPagi, Kamis (15/6/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nina menyebut, NPD bisa dipicu oleh berbagai macam faktor, seperti genetik, lingkungan, serta trauma masa lalu. Selain itu, NPD juga bisa dilatarbelakangi oleh gangguan mental yang telah diidap sebelumnya seperti Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), Obsessive Compulsive Disorder (OCD), dan lainnya.

"Jadi, dalam proses-proses masalah kesehatan mental tertentu, kadang-kadang tuh tidak betul-betul sembuh dari kondisi sebelumnya," kata Nina.

ADVERTISEMENT

"Justru dia berkembang nih mengalami symptoms (gejala) lainnya dan kemudian berkembang ke gangguan lainnya, antara lain gangguan kepribadian narsisistik ini," sambungnya.

Menurut Nina, NPD muncul dalam diri seseorang secara perlahan-lahan sehingga kondisi ini hanya bisa didiagnosis di kalangan orang dewasa. Sebab, kepribadian anak masih terus berkembang seiring bertambahnya usia.

"Awalnya adalah ADHD sebagai seorang anak, bisa juga kemudian karena proses tertentu berkembang ke NPD tadi," pungkasnya.




(hnu/hnu)

Berita Terkait