Sementara itu, wakil walikota Paris untuk kesehatan masyarakat Anne Souyris mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah mempelajari sejauh mana manusia dan tikus dapat hidup bersama.
Terkait dengan tudingan penyebaran penyakit yang dapat disebarkan oleh tikus, Souyris mengklaim bahwa tikus yang sedang menjadi pembahasan berbeda dengan tikus hitam yang dapat membawa wabah. Namun tikus tersebut tetap dapat membawa penyakit seperti leptospirosis.
"Tikus di Paris tidak menimbulkan risiko kesehatan masyarakat yang signifikan. Kami membutuhkan saran ilmiah, bukan siaran pers politik," ucap Souyris, dikutip dari CNN, Jumat (16/6/2023).
Penyakit yang Ditimbulkan Tikus
Ketika manusia harus hidup berdampingan dengan populasi tikus yang besar, risiko masalah kesehatan tentu tidak terelakkan. Keberadaan tikus dapat menularkan penyakit ke manusia atau sebaliknya (zoonosis).
Dikutip dari laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), tikus dapat menularkan sejumlah penyakit melalui kontak dengan kotoran, urine, air liur, gigitan, hingga udara. Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah penyakit yang ditimbulkan oleh tikus:
1. Leptospirosis
Dikutip dari laman CDC, leptospirosis adalah penyakit bakteri yang menyerang manusia dan hewan. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri dari genus Leptospira.
Pada manusia, hal itu dapat menyebabkan berbagai gejala, beberapa di antaranya mungkin disalahartikan sebagai penyakit lain. Namun, beberapa orang yang terinfeksi mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali.
Adapun gejala leptospirosis di antaranya, demam tinggi, sakit kepala, menggigil, nyeri otot, muntah, penyakit kuning (kulit dan mata kuning), mata merah, sakit perut, diare, dan ruam.
Jika tidak ditangani, leptospirosis dapat memicu kerusakan ginjal, meningitis (radang selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang), gagal hati, gangguan pernapasan, dan bahkan kematian.
NEXT: HPS hingga Tularemia
Simak Video "Video: Sanitasi Buruk Pascabanjir, Ahli Ingatkan Bahaya Leptospirosis"
(hnu/kna)