Empat bocah yang menjadi korban pesawat jatuh di Kolombia berhasil ditemukan dalam kondisi selamat setelah hilang selama 40 hari di hutan Amazon yang ganas. Insiden pesawat jatuh tersebut diketahui menewaskan tiga orang dewasa, termasuk ibu dari empat bocah itu.
Anak-anak yang berusia 13, 8, 4, dan 1 tahun itu diselamatkan pada Jumat lalu, setelah penyelamat menelusuri hutan selama berminggu-minggu di daerah terpencil.
Paman dari anak-anak tersebut, Fidencio Valencia, mengungkapkan bahwa mereka bertahan hidup dengan memakan tepung singkong yang dikenal sebagai fariña yang tersedia di pesawat. Tepung tersebut merupakan sumber karbohidrat yang umum di wilayah Amazon.
"Saat pesawat jatuh, mereka mengeluarkan fariña, dan dengan itu, mereka selamat," kata Valencia.
"Setelah fariña habis, mereka mulai memakan bijinya," imbuhnya lagi.
Organisasi Masyarakat Adat Amazon Kolombia mengungkap kelangsungan hidup anak-anak tersebut merupakan tanda pengetahuan dan hubungan dengan lingkungan alam, yang diajarkan dan dipelajari dari ibu mereka. Cara hidup itu juga disebut telah dipraktikkan sejak usia sangat dini.
Hal serupa juga diungkapkan oleh nenek dari ibu anak-anak tersebut, Fatima Valencia. Menurut laporan AFP, anak tertua yang berusia 13 tahun, memiliki sifat seperti pejuang dan selalu menjaga adik-adiknya, termasuk memberi mereka makan buah-buahan dari hutan.
Adiknya yang berusia 9 dan 4 tahun juga sangat terampil berjalan menembus hutan. Pengetahuannya tentang hutan, membantu anak-anak lainnya bertahan hidup.
(suc/kna)