.webp)
Belakangan kasus perselingkuhan di kalangan artis tengah ramai dibicarakan. Kali ini, artis Syahnaz Sadiqah dan Rendy Kjaernett diduga selingkuh di belakang pasangan masing-masing.
Dugaan tersebut disampaikan oleh istri Rendy, Lady Nayoan. Ia menampilkan bukti percakapan melalui chat yang diduga dilakukan Rendy dan Syahnaz.
Ia membongkar semuanya di Instagram, termasuk soal permintaan maaf dari Syahnaz pada Lady. Namun, sampai saat ini baik Syahnaz maupun Rendy belum menanggapi kabar tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Minta maaf kedua Januari 2023. Mana katanya,'Aku nggak mau itu terjadi kak'," sindir Lady dengan emoji tertawa, dikutip dari detikHot, Rabu (21/6/2023).
Bisakah Pelaku Perselingkuhan Benar-benar Tobat?
Psikolog klinis Annisa Mega Radyani mengungkapkan, pada dasarnya, setiap orang bisa mengontrol diri untuk melakukan perselingkuhan atau tidak. Meski rasa suka atau ketertarikan pada orang lain tidak bisa dihindari, setiap orang dalam kondisi otak yang normal sebenarnya bisa mengendalikan perasaan tersebut.
"Kita ini selalu bisa mengontrol perilaku kita. Kita mungkin nggak akan bisa selalu mengontrol perasaan, artinya kemunculan perasaan, kemunculan napsu, itu mungkin memang nggak bisa dikontrol karena bagaimana memang sudah ada rasa," ungkapnya dalam siaran e-Life detikcom beberapa waktu lalu.
"Tapi, kita bisa mengontrol perilaku yang menindaklanjuti perasaan atau hawa napsu itu," sambungnya.
Namun, menurutnya kemampuan seseorang dalam menyelesaikan masalah adalah hal yang masih perlu dilatih. Pada banyak kasus, orang berselingkuh karena mencari jalan keluar yang instan dari sebuah masalah.
Pada kondisi ini, mencerminkan ketidakmampuan seseorang untuk memecahkan masalah atau berpikir kritis.
"Karena memang ada bagian otak kita bagian fungsi otak bagian depan prefrontal cortex itu memang fungsinya adalah untuk berpikir, untuk kita bisa mengambil keputusan, melakukan pemecahan masalah, dan lain-lain. Jadi sebenarnya kita punya fungsi otak itu," jelas Annisa.
"Jadi sebenarnya sebagai orang dewasa yang sehat misalnya tidak mengalami kerusakan otak karena kecelakaan dan lain-lain, seharusnya bisa berfungsi dengan baik dalam mengontrol. Tapi tadi, kalau begitu kenapa ada yang nggak bisa?" lanjutnya.
Meski begitu, seseorang yang pernah berselingkuh masih bisa mengubah dirinya jika memang ada niat untuk berubah. Menurutnya, setiap orang punya kesempatan untuk berubah namun beberapa orang yang berselingkuh tidak mengaku tindakannya itu.
"Apakah perilaku selingkuh bisa berubah dari yang sebelumnya selingkuh menjadi nggak? Bisa kok. Kita ini sebagai manusia selalu bisa belajar, nggak ada batasnya. Yang membatasi kita sendiri. Kita selalu bisa belajar, kita selalu bisa berubah, selama kitanya juga mau. Selama kitanya juga sadar," pungkasnya.
(sao/kna)
