Politikus Fadli Zon baru-baru ini kembali menjadi sorotan publik lantaran penampilannya yang bikin 'pangling'. Dalam unggahannya di akun Twitter, mantan Wakil Ketua DPR itu menyebut berhasil memangkas berat badannya hingga 32 kilogram.
"Setelah turun 32 kg, badan terasa ringan," kata Fadli Zon dalam akun Twitter-nya @fadlizon, dikutip Rabu (21/6/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Unggahan tersebut menuai banyak komentar dari para netizen yang menanyakan diet apa yang dilakukan Fadli Zon. Beberapa di antaranya yaitu tokoh publik seperti Juru Bicara Kementerian Keuangan RI Yustinus Prastowo, Mantan Menteri Kelautan Perikanan RISusi Pudjiastuti, hingga politikus Anas Urbaningrum.
"Wah hebat...apa rahasianya Pak Ketua? Bagi tips dong," balas akun Prastowo @prastow.
"Kelihatan lebih muda 15 tahun," balas akun Anas @anasurbaningrum.
Bagaimana Cara Pangkas BB yang Efektif?
Menurut spesialis gizi dr Johanes Casay Chandrawinata, SpGK, MND, menurunkan berat badan secara drastis seperti yang dialami oleh Fadli Zon bukan suatu hal yang mustahil. Sebagai dokter gizi, beberapa kali pasien yang ditanganinya juga sukses menurunkan bobot lebih dari 20 kilogram.
"Tidak aneh, karena pasien saya dari Januari sampai sekarang sudah turun 40 kilogram," ujar dr Johanes saat dihubungi detikcom, Rabu (21/6/2023).
Ada beberapa cara efektif memangkas berat badan yakni dengan operasi, tanpa operasi, hingga konsumsi obat-obatan.
Pola Makan dan Obat-obatan
"Jadi harus ada pola makan yang lebih sehat, lebih rendah kalori, kedua perubahan aktivitas fisik, ketiga perubahan perilaku, dan keempat obat-obatan untuk penurunan berat badan," kata dr Johanes.
Jika menggunakan obat-obatan, hal ini tidak boleh dilakukan sembarangan. Pengawasan dokter menjadi penting untuk melihat risiko efek samping yang mungkin muncul. Terlebih, jika pasien ternyata memiliki penyakit penyerta (komorbid).
"Kalau bisa obat-obatan tersebut menyembuhkan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh kegemukan. Misalnya diabetes, kolesterol, hipertensi nah itu bisa diturunkan faktor risikonya selain menurunkan berat badan," tuturnya.
NEXT: Operasi Bariatrik
Sementara itu, penurunan berat badan yang drastis juga bisa dilakukan melalui prosedur operasi. Prosedur ini disebut juga operasi bariatrik yang terdiri dari berbagai macam jenis.
Jenis operasi bariatrik yang pertama yaitu vertical sleeve gastrectomy (VGS). Prosedur ini memotong sebanyak 80 persen lambung.
"Operasi kegemukan (bariatric surgery) yang populer itu adalah sleeve gastrectomy, itu dilakukan dengan laparoskopi kemudian lambung yang sebelah kiri itu dipotong," ujar dr Johanes.
"Laparoskopi itu operasinya tidak terlalu besar. Jadi pasiennya sudah dioperasi hari ini, besoknya langsung jalan," sambungnya.
Setelah menjalani operasi VGS, seseorang hanya bisa makan dalam porsi kecil. Selain itu, makanan yang dikonsumsi juga harus dikunyah secara perlahan sebelum ditelan.
"Ada efek samping muntah kalau makan kebanyakan, jadi asupan makannya juga langsung berkurang hingga terjadi penurunan berat badan yang signifikan," ungkap dr Johanes.
Operasi bariatrik jenis lainnya yaitu Roux-en-Y atau yang disebut dengan bypass lambung. Operasi ini membuat pasien kenyang lebih cepat karena makanan yang dikonsumsi dari kerongkongan langsung masuk ke usus.
dr Johanes menyebut operasi bypass menurunkan berat badan lebih signifikan dibandingkan operasi VGS. Di samping itu, ia juga mewanti-wanti bahaya dari operasi bypass.
"Tentunya ada gangguan penyerapan. Selain ada pengurangan asupan makan dan juga ada gangguan penyerapan zat gizi," kata dr Johanes.
"Jadi yang sering dilakukan yaitu vertical sleeve gastrectomy," sambungnya.
Selain kedua operasi di atas, ada juga operasi yang yang disebut gastric band (operasi pengikatan lambung). Operasi ini mulai ditinggalkan karenaefektivitasnya lebih rendah dibandingkanVGS.











































