Masuk 'Endemi', RI Mulai Setop Lapor Kasus Harian COVID-19?

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Rabu, 21 Jun 2023 20:26 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Presiden Joko Widodo resmi mencabut 'status pandemi' COVID-19 di Indonesia, saat ini memasuki fase endemi. Pertimbangannya dilatarbelakangi tren kasus COVID-19 yang menurun signifikan dan laporan sero survey antibodi nyaris 99 persen warga Indonesia memiliki antibodi COVID-19.

Sejumlah protokol kesehatan seperti kewajiban masker dan vaksinasi COVID-19 sebagai persyaratan perjalanan bahkan sudah dicabut lebih dulu. Mungkinkah Satgas COVID-19 mulai berhenti melaporkan data kasus harian seperti yang dilakukan di beberapa negara lain saat COVID-19 'mereda'?

Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menyebut dalam waktu dekat akan ada penjelasan detail terkait pengumuman fase endemi COVID-19 di Indonesia. Meski begitu, ia memastikan catatan kasus harian COVID-19 juga tetap dilaporkan secara rutin.

"Laporan rutin tentang penyakit, seperti juga penyakit-penyakit lainnya akan tetap dilakukan dan interval waktunya disesuaikan dengan keadaan dan kepentingannya," jelas Prof Wiku saat dihubungi detikcom Rabu (21/6/2023).

"Besok juga akan ada penjelasan tentang pengumuman endemi tersebut," sambung dia.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengingatkan fase endemi tidak berarti menandakan 'bebas' virus. Artinya, COVID-19 masih menyebar di masyarakat, kelompok rawan seperti pengidap komorbid dan lansia masih berisiko tinggi jika terpapar virus.

Karenanya, masyarakat diimbau untuk bertanggung jawab pada kesehatan masing-masing dengan mulai menyadari kapan waktu paling berisiko penularan virus, baik tertular maupun menularkan, sehingga perlu menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan.

"Salah satu transisi dari pandemi ke endemi yang paling penting adalah masyarakat bisa paham mengenai penyakit dan kesehatan," ucapnya saat ditemui di Senayan, Senin (19/6).

"Contoh demam berdarah, masyarakat harusnya tahu kalau di musim hujan ada banyak nyamuk demam berdarah. Sama juga di COVID. Daripada pemerintah mewajibkan pakai masker, itu sistem kesehatannya belum baik. Kalau sistem kesehatannya udah baik, masyarakat tahu sendiri kok, 'ah saya sehat nggak perlu pakai masker', 'saya lagi nggak enak badan jadi pakai masker'. Jadi itu kembali menjadi tanggung jawab masyarakat," pungkasnya.



Simak Video "Video Pakar: Flu Burung Picu Pandemi yang Lebih Parah Dibanding Covid-19"

(naf/up)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork